Infrastruktur Digital Dapat Mengetaskan Kemiskinan

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kedua kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (tengah), Menkominfo Rudiantara (kedua kiri), dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan P Roeslani (kiri) membuka secara simbolis Indonesia Infrastructure Week 2016 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (9/11). (Foto: Kominfo/Youngsters.id)

youngster.id - Presiden Joko Widodo telah mengarahkan agar pemerintah Indonesia bisa menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020. Target itu sejalan dengan adanya dorongan perluasan akses digital di seluruh lapisan masyarakat tanah air.

Seperti kerap ditegaskan oleh Presiden Jokowi, infrastruktur memang sangat penting untuk mencapai cita-cita menyejahterakan bangsa, termasuk dalam hal ini infrastruktur digital. Presiden Jokowi percaya bahwa pembangunan infrastruktur, termasuk infrastruktur digital, dapat mengentaskan kemiskinan, pengangguran, ketimpangan dan kesenjangan sosial.

“Melalui percepatan pembangunan infrastruktur, kita akan bangun sarana infrastruktur secara lebih merata di seluruh tanah air guna memperkuat konektivitas antarwilayah dan memperkecil ketimpangan sosial,” kata Presiden yang dilasnsir laman Kominfo Jumat (11/11/2016).

Menurut Joko Widodo, ekonomi kreatif seperti industri fashion, kuliner, film, desain, arsitektur dan kriya membutuhkan infrastruktur digital untuk mempercepat laju pertumbuhannya. Potensi pasar sangat besar. “Potensi ini akan jadi fondasi bagi Indonesia untuk menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara,” tegasnya.

Untuk mengejar target itu, Jokowi ingin implementasi pengembangan eCommerce segera dilaksanakan. Sebagai langkah awal, perlu pembangunan channel system platform logistic dunia. Dalam channel itu berisi produk-produk unggulan Indonesia, termasuk yang diproduksi di desa-desa.

Presiden sudah menginstruksikan agar dilakukan deregulasi besar-besaran agar e-Commerce berkembang pesat sekaligus pelatihan untuk pengembangan kapasitas bagi pelaku e-Commerce pemula agar makin mampu bersaing di dunia bisnis.

“Pada saat bersamaan kita harus mengambil langkah-langkah dan terobosan-terobosan untuk perkuat pelaku ekonomi digital dan mengembangkan potensi anak muda agar siap masuk ke dunia ini,” tegas Presiden Jokowi. Perencanaan dan target sudah jelas, kini tinggal memacu langkah-langkah untuk mewujudkan cita-cita menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

Dalam kaitannya dengan pengembangan ekonomi kreatif itu Kementerian Komunikasi dan Informasi telah membangun infrastruktur melalui pembangunan satelit Palapa Ring.

“Palapa Ring akan memperluas akses digital ke seluruh wilayah Indonesia. Pemanfaatan aplikasi digital pun akan lebih mudah melalui Palapa Ring. Ini akan memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan ekonomi Indonesia dalam bentuk tumbuhnya industri kreatif,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara belum lama ini.

Menurut Rudiantara pemerintah terus mendorong digitalisasi masyarakat dengan layanan digital yang semakin luas di seluruh Indonesia. Sehingga masyarakat akan semakin dapat menikmati manfaat digital sesuai dengan target pemerintah. Sampai dengan tahun 2020, Kominfo telah menargetkan tumbuhnya 1000 gerakan start up, 1.000.000 petani dan nelayan go digital dan 8.000.000 UKM go digital.

Sementara itu Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menegaskan bahwa ekonomi kreatif memang tak bisa dilepaskan dari ekonomi digital. “Ekonomi digital itu semacam jalan tol untuk pertumbuhan industri kreatif. Sub sektor ekonomi kreatif seperti fashion, kuliner dan kriya akan lebih cepat tumbuh dan membesar dengan platform digital,” kata Triawan.

Hingga April 2016, pemerintah telah menyelesaikan tahap persiapan pembangunan Palapa Ring Paket Barat dan Paket Tengah untuk menjangkau makin banyak daerah di Tanah Air.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version