youngster.id - Salah satu faktor pendukung sebuah startup adalah adanya bantuan dana dari perusahaan modal ventura, atau biasa dikenal dengan Venture Capital (VC). Bagaimana cara mendapatkan dana tersebut ?
Global Digital Prima (GDP) Venture salah satu VC yang aktif di Indonesia. GDP Venture, yang sepenuhnya dimiliki Grup Djarum, adalah perusahaan investasi di bisnis konsumsi melalui internet dan aktif berinvestasi di perusahaan rintisan asal Indonesia.
CMO GDP Venture Danny Oei Wirianto mengungkapkan beberapa hal yang harus dimiliki suatu perusahan rintisan atau startup untuk memperoleh investasi.
Pertimbangan pertama startup tersebut memberikan solusi pada permasalahan, kemudian di bidang konsumen ritel, market size perusahaan, serta dilihat pula potensi industrinya.
“Jika perusahaannya sudah cocok dengan kami, kami lihat foundernya, timnya bagaimana. Bisnis modelnya sudah benar atau tidak serta visinya mau ke mana,” ungkap Danny.
Menurut dia, startup tersebut tidak harus berasal dari inkubator tertentu. Namun itu menjadi pertimbangan.
“Untuk invest ini tidak bisa sembarangan karena perusahaannya mesti baik, ada fondasi yang baik. Kadang-kadang kami tidak ketemu perusahaannya. Makanya kami melakukan itu untuk mengajari orang. Kalau kami bisa rapikan kemudian dibeli kan bagus. Tujuan kami untuk merapikan perusahaan-perusahaan untuk oprasionalnya lebih lancar,” jelasnya.
Untuk perkara waktu yang dibutuhkan dalam menentukan kesepakatan investasi, dia mengaku tdak ada jaminan pasti karena pihaknya perlu melihat secara laporan keuangan, bisnis model, teknologi, serta secara operasional. “Mesti kami pelajari 360 derajat dari suatu perusahaan sebelum kami invest.”
GDP Venture juga memiliki perhitungan tersendiri terkait dengan jumlah dana yang dimiliki perusahaan startup tersebut, jumlah pelanggan, transaksi, trafik, kemudian bisnis model.
Danny mengatakan dari perhitungan tersebut akan diketahui akan berapa lama perusahaan tersebut akan memperoleh untung. “Harus siap saja mentalnya begitu, sudah siap ketika investasi. Tergantung ekspansinya ke mana. Tergantung pada plan-nya. Cuma ecommerce biasanya kalau yang melakukan subsidi itu, wah itu pasti bleeding lima sampai delapan tahun ada,” ungkapnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post