youngster.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan, program inkubator penawaran umum perdana saham (IPO) bagi perusahaan rintisan (start up) atau usaha kecil dan menengah (UKM) dalam rangka pembinaan khusus untuk mencatatkan saham akan dimulai pada Januari 2017.
“Program inkubator akan mulai Januari tahun depan dan dibantu oleh PT Bank Mandiri Tbk. Perusahaan yang masuk dalam inkubator itu akan dididik mengelola perusahaan dengan sistem keuangan yang baik,” ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio dikutip dari Antara, (6/12/2016).
Menurut Tito, inkubator itu dimaksudkan sebagai wadah pelatihan dan pemahaman bagi pelaku UKM agar siap menjadi perusahaan terbuka. Untuk dapat melepas sahamnya ke publik dalam rangka meraih modal, perusahaan diwajibkan memenuhi persyaratan seperti memiliki aset berwujud
bersih minimal Rp5 miliar serta penerapan tata kelola usaha yang sesuai petunjuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Inkubator untuk IPO itu awalnya akan dibuka di Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Medan,” katanya.
Menurut Tito Sulistio, saat ini masih sulit untuk mengkapitalisasi program-program dari perusahaan UKM atau start up yang nantinya akan masuk pada neraca keuangan (balance sheet).
“Modal kecil tapi program kreativitasnya mahal, masalahnya itu saja, program belum dihitung,” jelas dia.
Ia optimistis masuknya perusahaan startup ke dalam bursa efek dapat mendorong kinerjanya menjadi lebih baik karena perusahaan start up yang kekurangan modal dapat mencari melalui pasar modal.
STEVY WIDIA
Discussion about this post