youngster.id - Dunia tengah memasuki revolusi industri generasi keempat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya sistem cerdas dan otomasi dalam industri yang digerakkan oleh data melalui teknologi machine learning dan AI. Transformasi digital ditandai dengan trend digitalisasi, IoT, dan AI merupakan peluang besar untuk menciptakan nilai bagi setiap industri di Indonesia.
Indonesia merupakan salah satu pemain utama ekonomi digital yang menguasai hampir 40% pasar digital di Asia Tenggara. Meski demikian, dalam menghadapi perubahan teknologi yang sangat dinamis ini butuh strategi yaitu inovasi dan kolaborasi dari beragam industri.
VP Technology Strategy and Consumer Product Innovation Telkomsel Ronald Limoa mengatakan, berkembangnya teknologi digital dapat menciptakan nilai bagi setiap industri.
“Sebagian besar teknologi dan tren yang muncul tahun ini masih membutuhkan waktu tiga hingga delapan tahun lagi untuk diadopsi secara luas, namun merupakan inovasi yang signifikan di tahun-tahun mendatang. Untuk itu, semua pihak perlu membuat lebih banyak inovasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” papar Ronald pada acara Selular Digital Transformation Trends (DTT) 2024, Kamis (25/4/2024).
Dia mengutip Data Gartner Emerging Tech Impact Radar yang menyebut para pemimpin produk harus mengeksplorasi teknologi ini sekarang untuk memanfaatkan peluang pasar. Untuk itu Telkomsel terus berinovasi dalam bidang teknologi, seperti memperluas jaringan 5G, Baggage Movement Tracking hingga IoT Connected Smart Highway.
“Dalam industri teknologi tinggi yang sangat kompetitif dan berubah dengan cepat, industri harus dapat mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memonetisasi teknologi baru dalam portofolio mereka dan membuat teknologi bisa diakses lebih banyak orang, ” ungkapnya.
Sementara itu, Director ICT Strategy & Business Huawei Indonesia Mohamad Rosidi mengatakan, ada tiga kunci dari strategi utama untuk transformasi digital yakni Full Fiber Giga City Plan, Full Fiber Policy, dan Financial Incetives.
“Full Fiber Giga City Plan yakni penetapan semua konektivitas serat ke target area menjadi broadband Gigacity. Sedang Full Fiber Policy, di antaranya Right of Way atau persetujuan terpadu, lalu infrastructure sharing, hingga infrastruktur fiber pre-deployment atau menyediakan pipa/jalan untuk kontruksi fiber di gedung. Sedang financial incentives yakni alokasi anggaran untuk penerapan fiber hingga relaksasi pajak, misalnya insentif pajak kepada ISP, pemain fiber sebagai subsidi tidak langsung,” ungkapnya.
Sementara itu Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengatakan digitalisasi berperan dalam membuka peluang baru yang dapat mengubah banyak aspek kehidupan, terutama di negara berkembang seperti Indonesia.
“Dengan pembangunan infrastruktur digital yang luas, Kadin berharap hal tersebut dapat memastikan akses internet cepat dan terjangkau di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah terpencil, “ucapnya.
Penerapan teknologi juga dilakukan ke industri manufaktur kosmetik CEO Brand Consultan Dbrandcom Wendra Wilendra mengungkapkan, penerapan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan wajib diterapkan dalam industri kosmetik karena merupakan sebuah revolusi industri. “Di kosmetik pun kami harus menggunakan AI bahkan kami juga membuat star-up untuk mengedukasi bahkan memasarkan produk kami,” tandasnya.
STEVY WIDIA