youngster.id - Kelestarian alam telah lama menjadi perhatian dunia, termasuk oleh perusahaan di bidang pengelolaan energy dan otomasi Schneider Electric. Untuk mengajak generasi milenial peduli terhadap alam lewat ide inovatif, Schneider Electric rutin menggelar kompetisi Go Green in the City (GGITC), termasuk di Indonesia.
“Melalui kompetisi Go Green in the City, Schneider Electric menggajak milenial untuk ambil bagian dalam komunitas global dan memberikan panggung untuk mereka dalam mengasah kemampuan dan kreativitas dengan berorientasi pada teknologi pengelolaan energi yang efisien dan berdampak positif terhadap sosial-lingkungan,” kata Xavier Denoly, Country President Schneider Electric Indonesia , Kamis (12/7/2018) di Jakarta.
Menurut dia, fokus Schneider Electric pada generasi milenial karena mereka dinilai memiliki pemahaman yang baik tentang konsekuensi dari tindakan mereka terhadap lingkungan dan memiliki pendidikan, motivasi dan kesadaran sosial untuk berpartisipasi dalam gerakan ramah lingkungan.
Berdasarkan studi global yang dilakukan oleh Nielsen pada tahun 2015, generasi milenial merupakan generasi konsumen yang paling bersedia membayar ekstra untuk produk / jasa yang menerapkan prinsip sustainability dan akan memilih perusahaan yang memiliki komitmen untuk berkontribusi positif terhadap lingkungan dan sosial.
“Sebagai generasi yang tech savvy dan mendominasi 50 persen dari tenaga kerja produktif pada tahun 2020, milenial menjadi tonggak utama dalam melakukan suatu perubahan besar yang sustainable dengan pemanfaatan teknologi, internet of things dan kecerdasan buatan. Melalui kompetisi Go Green in the City, Schneider Electric menggajak milenial untuk ambil bagian dalam komunitas global dan memberikan panggung untuk mereka dalam mengasah kemampuan dan kreativitas dengan berorientasi pada teknologi pengelolaan energi yang efisiendan berdampak positif terhadap sosial-lingkungan,” paparnya.
Pemenang GGITC 2018 tingkat nasional adalah tim RISE dari Universitas Indonesia. Mereka berhasil menyisihkan 350 tim mahasiswa dari seluruh Indonesia. Mereka melalui proses seleksi dan penilaian berdasarkan pada inovasi, visibilitas ide & dampaknya terhadap efisiensi energi atau lingkungan, dan kemampuan peserta dalam menyampaikan ide.
Dewan juri tahun 2018 ini terdiri dari Xavier Denoly, Budijanto Jutanti Gunawan Director Customer Satisfaction & Quality & CCC Schneider Electric Indonesia dan Andriah Feby Misna, Direktur Bioenergi, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM Republik Indonesia.
Indah Prihardini Human Resources Director Schneider Electric Indonesia mengatakan, tim yang menang ini nantinya akan mewakili Indonesia bersaing di tingkat Asia Pasifik pada tanggal 28-29 Agustus 2018 mendatang untuk memperebutkan tiket menuju Grand Final yang akan diselenggarakan di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, November 2018.
“Indonesia telah ikut serta dalam kompetisi ini sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2010. Selama 8 tahun kompetisi ini berlangsung telah mendapat tanggapan yang positif dari para generasi muda Indonesia dan diikuti oleh total 7.000 mahasiswa/i dari seluruh Indonesia. Ini merupakan peserta terbanyak di Asia Pasifik dan nomor empat terbanyak di dunia,” kata Dini.
Inovasi dan peserta dari program ini menjadi bagian dari Schneider, termasuk direkrut menjadi karyawan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post