youngster.id - Generasi muda bidang teknologi, perlu menangkap peluang lingkungan sekitar yang membutuhkan terobosan berbasis data spasial atau peta lokasi yang mudah dipakai untuk memulai bisnisnya.
Untuk itu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro mendorong generasi muda yang berkecimpung di bidang teknologi informasi untuk peduli terhadap pemanfaatan geospasial. Bahkan mendorong mereka berkembang menjadi pengusaha pemula atau starup bisnis berbasis penelusuran lokasi.
Hal tersebut disampaikannya Selasa (24/10), di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, saat menghadiri penyerahan penghargaan ke sepuluh inovator muda terbaik bidang teknologi informasi geospasial dalam rangkaian lomba ke-48 Hari Informasi Geospasial (HIG) tahun 2017 oleh Badan Informasi Geospasial (BIG).
“Saya pikir inovasi tahap awal untuk Kemudian menuju starup yang mudah-mudahan nanti bisa beroperasi secara komersial,” kata Bambang Brodjonegoro sebagaimana dilansir Antara.
Menurutnya, kalangan muda Indonesia sudah terbuka terhadap pentingnya peta dan peluang pemanfaatannya bagi masyarakat umum.
Sebab pembuatan aplikasi berbasis Sitem Informasi Geografis (SIG) sangat dibutuhkan semua kalangan dalam mengakses lokasi di berbagai produk teknologi.
Generasi muda bidang teknologi, ungkap dia, perlu menangkap peluang lingkungan sekitar yang membutuhkan terobosan berbasis data spasial atau peta lokasi yang mudah dipakai untuk memulai bisnisnya.
Bambang menyampaikan, inovator muda seluruh Indonesia, khususnya yang kini mendapat penghargaan perlu bimbingan lebih lanjut agar berkembang menjadi pengusaha muda baru yang tangguh asal Indonesia.
Sementara itu, Kepala BIG Hasanuddin Zainal Abidin menganggap 10 tim inovator yang memenangkan perlombaan menjadi aset yang perlu dorongan agar aplikasinya bisa mulai komersil.
“Ini bisa jadi contoh pemanfaatan data geospasial, kita perlu dorong,” katanya.
Sebagai informasi beberapa inovasi yang memenangkan perlombaan itu di antaranya aplikasi bidang informasi bantuan medis kecelakaan lalu lintas dan informasi jalur-jalur rawan kriminal oleh perwakilan mahasiswa asal Universitas Gajah Mada (UGM).
Dan aplikasi kuliner masakan dalam negeri dari perwakilan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjajaran (Unpad), Nantes University Prancis dan Newscastle Universty (UK).
STEVY WIDIA
Discussion about this post