youngster.id - Industri financial technology (fintech) di Indonesia terus berkembang dan membantu pertumbuhan ekonomi. Mayoritas investasi yang masuk merupakan pendanaan seri A.
Berdasarkan laporan Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), investasi fintech di Indonesia sejauh ini mencapai US$10 miliar atau setara Rp142 triliun (kurs Rp14.200 per US$).
Ketua Umum Aftech, Niki Santo Luhur, menjelaskan dengan jumlah tersebut maka industri fintech di Indonesia, tergolong cepat di kawasan Asia Tenggara. Adapun industri fintech ini didominasi oleh sistem pembayaran dan pinjaman online.
“Industri ini telah meningkatkan penggunaan solusi fintech di masyarakat, memberikan kontribusi positif pada inklusi keuangan,” terang Niki di Jakarta, Sabtu (4/5/2019).
Menurut dia, selama Februari-Desember 2018, nilai transaksi dari industri tersebut mencapai Rp47 triliun. Adapun volume transaksi fintech pembayaran tumbuh 48% atau mencapai 2,9 juta kali dibandingkan tahun sebelumnya.
Seiring dengan pesatnya industri fintech, pemerintah memberikan dukungan dengan bentuk perundang-undangan yang melibatkan industri, sehingga perizinan lebih cepat, transparan, dimana hal ini untuk mendukung program literasi keuangan.
Regulasi mengenai eKYC (Know Your Customer) pun menjadi perhatian dari seluruh responden di vertikal fintech. Faktor selanjutnya yang mendukung perkembangan industri fintech adalah infrastruktur penunjang industri.
STEVY WIDIA
Discussion about this post