Investree dan BPR Lestari Bentuk Loan Channeling Untuk Pemberdayaan Pelaku UKM

Investree dan BPR Lestari

Tim Investree dan BPR Lestari. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Investree jalin kemitraan loan channeling dengan PT BPR Lestari Bali. Kerjasama ini bertujuan mengimplementasikan upaya pemberdayaan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Jawa, Bali, dan Indonesia pada masa pemulihan ekonomi saat ini. 

Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi, mengatakan, sejak pertama kali membuka pilihan pendanaan bagi Lender Institusi, Investree tidak pernah membatasi hanya institusi/perusahaan dari industri tertentu yang dapat bergabung, termasuk dengan berbagai jenis bank untuk berkolaborasi termasuk Bank Perkreditan Rakyat.

“Dengan BPR Lestari, kami melihat adanya kesamaan visi-misi untuk meningkatkan inklusi keuangan juga tentunya membantu para pelaku UKM untuk bertahan dan menjadi tangguh selama masa pandemi. Sinergi ini juga mendukung BPR Lestari yang sedang bergerak atau bertransformasi ke arah digital. Pastinya, hal ini turut mematahkan anggapan bahwa fintech adalah pesaing baik. Justru kami melengkapi fungsi perbankan khususnya dalam memenuhi permintaan masyarakat terhadap akses pembiayaan yang lebih praktis,” kata Adrian dalam keterangan pers, Rabu (15/9/2021).

Dalam kesempatan sama, Chairman Lestari Group, Alex P. Chandra atau yang akrab disapa APC, menuturkan, pada fase awal ini, Investree akan menjadi satu dari banyak penyelenggara fintech yang BPR Lestari gandeng untuk membentuk ekosistem digital BPR Lestari.

“Sekarang kami mulai berkolaborasi dengan platform fintech-platform fintech terseleksi, salah satu yang terbaik adalah Investree. Terkait dengan prosesnya, kerja sama yang kami lakukan dengan Investree tidak hanya bertujuan untuk mendukung pertumbuhan pelaku UKM di Bali dari segi pembiayaan, tapi juga pelaku UKM di luar Bali yang membutuhkan dukungan pinjaman mudah dan cepat. Sehingga jangkauan layanannya akan sangat luas. BPR Lestari dari Bali akan bisa dan leluasa mendanai pelaku UKM di luar Bali, Pulau Jawa, sampai seluruh Indonesia yang masuk ke dalam cakupan layanan platform Investree,” katanya.

Skema channeling mempunyai definisi pemberian kredit/pembiayaan dari bank pemberi kredit (dalam hal ini BPR Lestari) kepada pihak penerima (dalam hal ini pelaku UKM atau Borrower di Investree) melalui perantara yaitu Investree.

Selain menambah kekuatan pada jajaran Lender Institusi yang dimiliki oleh Investree, kerja sama ini juga merupakan sinergi kedua kalinya yang dilakukan oleh Investree dengan BPR di Indonesia (sebelumnya dengan BPR Supra Artapersada). Dari kolaborasi ini, BPR Lestari berpotensi memperluas cakupan pembiayaan serta meningkatkan daya saing mereka sebagai bank. Di bawah naungan Lestari Group dan bersama dengan 7 BPR afiliasi lainnya yang berada di Pulau Jawa, BPR Lestari mencatatkan total aset grup Rp 8,1 triliun. Mengusung misi besar “National Presence”, BPR Lestari bergerak untuk semakin memperluas layanan di luar Bali.

Kerja sama ini memudahkan BPR Lestari sebagai Pemberi Pinjaman atau Lender Institusi dalam mendanai penawaran pinjaman yang diajukan oleh para Borrower yang mayoritas merupakan pegiat UKM dari berbagai sektor usaha melalui platform Investree. Terutama bagi badan usaha yang belum memenuhi persyaratan perbankan dalam memperoleh pembiayaan. Dari setiap fact sheet yang nantinya disediakan oleh pihak Investree, BPR Lestari akan memilih penawaran pinjaman sesuai dengan preferensi maupun profil risiko mereka.

Untuk saat ini, penyaluran pembiayaan tidak akan terbatas pada bidang atau sektor usaha tertentu. Artinya, Borrower dari bidang usaha apapun memiliki kesempatan untuk bisa dibiayai oleh BPR Lestari. Dan dalam kerja sama ini, BPR Lestari berkomitmen untuk menyediakan angka penyaluran pinjaman sebesar Rp 10 miliar. Namun sesuai dengan ketentuan regulator, nilai pembiayaan setiap pinjamannya tetap maksimal Rp 2 miliar.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version