youngster.id - AppsFlyer merilis laporan Indeks Kerja atau Performance Index edisi ke-11, dan Indeks Pertumbuhan atau Growth Index edisi kedua. Laporan ini menyampaikan ranah pemasaran online masih didominasi oleh Facebook dan Google. Namun TikTok menjadi platform jejaring sosial dan jaringan iklan dengan pertumbuhan pesat di Asia Tenggara.
“Indeks Kinerja dan Indeks Pertumbuhan AppsFlyer bertujuan untuk memberikan wawasan yang signifikan kepada marketer, yang saat ini sangat bergantung terhadap pembelian dalam aplikasi (in-app purchase) dan monetisasi iklan untuk mendorong pendapatan mereka,” kata Beverly Chen Marketing Director APAC AppsFlyer dalam keterangannya, Jumat (20/11/2020).
Indeks ini dihitung menggunakan perbandingan indikator pada semester pertama (H1) tahun 2020 dengan semester kedua (H2) tahun 2019. Sebagai informasi, laporan Indeks Pertumbuhan itu menguji 90 juta penginstalan dan 1.400 aplikasi di Singapura, Indonesia, Thailand, dan Vietnam.
TikTok menduduki peringkat pertama dalam daftar peringkat indeks pertumbuhan di Indonesia dan Vietnam. Hal itu didorong oleh ledakan jumlah instalasi organik mencapai tiga kali lipat. TikTok Ads juga menduduki peringkat pertama sebagai jaringan iklan dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia, berkat pertumbuhan eksplosif dan tingkat adopsi cepat.
Sementara itu, Facebook menempati posisi pertama di Indeks Kinerja, namun Google dan Facebook dilaporkan sama-sama mendominasi ranah bisnis mobile advertising. Sebagian besar pasar instalasi non-organik berada di Asia Tenggara, lokasi Facebook mendominasi kategori Life & Culture and Utility Groups dalam indeks retensi pasar non-gaming.
Sedangkan Google Ads juga menunjukkan peningkatan kepemilikan industri gaming di antara perangkat Android. Sementara itu Apple Search Ads (ASA) tampil unggul di segmen untuk aplikasi Non-Gaming.
keunggulan Apple ini disebabkan pleh kinerja yang sangat baik, terutama di segmen aplikasi Utility, dan menduduki peringkat kedua di Asia Tenggara.
STEVY WIDIA
Discussion about this post