youngster.id - Jaringan online to offline (O2O) adalah fasilitas yang memungkinkan masyarakat berbelanja melalui online tapi bisa membayar, mengambil, mengembalikan secara offline, bahkan bisa membeli online di toko offline. Menyadari potensi ini Alfacart.com akan memperkuat O2O dengan versi 2.0.
Pertumbuhan e-commerce di Indonesia dipengaruhi oleh faktor pembayaran dan logistik. Menurut data Bank Dunia 2014, pemilik rekening Bank di Indonesia masih rendah, sekitar 36% . Selain itu tingginya biaya logistik (Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia, 2016) . Karena itu jaringan O2O menjawab permasalahan e-Commerce di Indonesia.
CEO Alfacart.com Catherine Sutjahyo mengatakan, O2O sudah menjadi kebutuhan semua eCommerce jika ingin bertahan di bisnis ini. “Berdasarkan pengalaman kami ditahun 2016 lalu sekitar 80% konsumen masih memilih untuk membayar transaksinya secara tunai di payment point kami, tidak hanya itu 70% konsumen juga menginginkan fleksibilitas dalam mengambil barang belanjaannya di Pick Up Point kami,” ujar Catherine, Senin (4/4/2017) di Jakarta.
Untuk itulah, Alfacart.com meluncurkan O2O versi 2.0. Yang berbeda, di versi 2.0 ini, O2O Alfacart.com tidak lagi terbatas pada jaringan grup yaitu toko-toko Alfamart. Alfacart.com akan menggandeng warung, toko tradisional dan jaringan ritel offline lainnya sebagai jaringan O2Onya.
“Target kami tahun ini melipatgandakan jumlah O2O kami yang sudah besar menjadi lebih besar lagi di luar grup Alfamart dan akan kami sebut sebagai Kios AKU (Alfacart Komunitas Usaha),” ungkap Catherine Sutjahyo.
STEVY WIDIA
Discussion about this post