Jumlah Startup Unicorn di Dunia Turun Drastis

keterampilan digital

Startup menjadi bisnis yang banyak disukai anak muda. (Foto: ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Jumlah perusahaan rintisan dengan valuasi di atas US$1 miliar atau yang biasa disebut unicorn pada kuartal III/2022 ada 25 startup. Jumlah ini pun merupakan terendah sejak 2020. Berdasarkan data dari CB insights, jumlah ini turun tajam hingga 81,6% secara tahunan (yoy) dan 70,6% secara kuartalan (q-to-q).

Penurunan jumlah unicorn baru sudah mulai terlihat sejak kuartal III/2021. Saat itu, hanya 136 unicorn baru yang muncul. Jumlahnya turun 8,1% dibandingkan pada kuartal sebelumnya (q-to-q) yaitu 148 unicorn. Unicorn paling banyak ada di Amerika Serikat yaitu mencapai 14 startup. Selanjutnya, dari Asia terdapat 7 startup, Eropa sebanyak 3 startup dan Amerika Latin & Karibia sebanyak 1 startup.

CB Insights menilai tren penurunan startup unicorn ini sejalan dengan menyusutnya pendanaan dari perusahaan modal ventura. Total pendanaan startup secara global hanya US$108,5 miliar atau senilai Rp1.159 triliun pada kuartal III/2022 atau menjadi yang terendah dalam 9 kuartal terakhir.

Selain itu, pendanaan pada kuartal III/2022 ini juga turun 58% dari puncak pendanaan di kuartal IV/2021. Penurunan pendanaan ini bersamaan dengan adanya tech winter yang sedang melanda beberapa perusahaan teknologi dan startup.

Pendanaan untuk mega round juga tercatat menurun menjadi US$29,6 miliar (Rp460 triliun) atau turun 44% kuartal per kuartal. Pendanaan megaround di kuartal III ini pun terendah dalam 9 kuartal, yaitu hanya ada 144 pendanaan megaround secara global.

Menariknya, pada kuartal III/2022 ini, pendanaan di Asia berhasil menyalip Eropa di pendanaan mega round, dengan perusahaan-perusahaan yang berbasis di Asia mengumpulkan US$1,7 miliar atau senilai Rp16 triliun lebih banyak dibandingkan Eropa. AS pun saat ini masih memimpin di kategori mega round, menyumbang setengah dari pendanaan mega-round.

Di kuartal ini pun terlihat penurunan signifikan dalam keseluruhan mega-putaran di beberapa negara tertentu seperti Kanada, Afrika, Amerika Latin dan Australia tidak melihat kesepakatan kaliber ini.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version