youngster.id - Siapa bilang kamera mirrorless itu tidak bisa menyamai Digital Single-lens Reflex (DSLR). Perkembangan teknologi telah memungkinkan hal itu. Dibuktikan oleh kamera mirrorless Canon EOS M5 yang telah mengadaptasi rancangan dasar kamera DSLR. PT Datascrip selaku distributor resmi Canon meluncurkan kamera mirrorless EOS M5 awal Desember 2016 di Indonesia.
“Sekarang baru memenuhi pesanan terlebih dulu dan dijual di pasaran akhir bulan ini,” kata Sintra Wong, Division Manager of Canon Image Communication Product PT Datascrip, di Lombok. S
Sintra memaparkan, eri ini, menurut dia, menyasar segmen pasar fotografer profesional dan amatir. Pasalnya, EOS M5 mengadaptasi rancangan dasar kamera DSLR dengan viewfinder (jendela bidik) di bagian tengah dengan resolusi mencapai 2,36 juta titik OLED (Organic Ligh-Emitting alias dioda cahaya organik). “Ini memberikan komposisi gambar yang mendekati warna aslinya dengan kejernihan tinggi. Metode seperti ini tak ada di kamera mirrorless merek lain,” ujarnya.
Kamera mirrorless ini tetap memiliki layar LCD sentuh 3,2 inci yang dapat ditekuk hingga 85 derajat ke atas dan 180 derajat ke bawah. Selain itu layar tersebut memberikan pengalaman berfoto yang lebih variatif. Tak hanya itu, EOS M5 memiliki fungsi Touch & Drag AF, yakni fitur yang dapat memindahkan area fokus melalui sentuhan jari di layar LCD saat membuat video.
Soal resolusi sensor, seri ini setara dengan DSLR CANON EOS 80D, yaitu 24,2 megapiksel. Sensitivitas ISO-nya mencapai 25.600 dan dibenamkan prosesor gambar DIGIC 7. Kombinasi tersebut, menurut Sintra, dapat mengoptimalkan pengaturan tingkat kecerahan dan ketajaman pada gambar. Berkat kemampuan koreksi difraksi sinar gabungan sensitivitas ISO dan prosesor tersebut, detail gambar tetap terjaga.
“Terutama, pada saat memotret di lingkungan yang sangat terang,” tuturnya. Resolusi sensor pun didukung teknologi Dual Pixel CMOS AF yang pula digunakan dalam jajaran kamera DSLR Canon 80D. Sehingga, memungkinkan mencari fokus secara akurat dan cepat. Bahkan s ecara otomatis, kamera dapat mengatur titik fokus sebelum menutup shutter. Imbasnya, kecepatan memotret beruntun obyek bergerak bisa mencapai 7 frame per detik.
Hal lain yang menarik, EOS M5 sangat memudahkan melakukan pemotretan dengan teknik panning (bergerak dari kanan ke kiri, atas ke bawah, atau sebaliknya). Berbekal 49 titik auto fokus cross type dan teknologi Dual Pixel AF, EOS M5 sanggup menjepret kecepatan 7 frame per detik dengan Continuous AF, atau 9 frame per detik dengan mengunci fokus. Karena itu, subyek yang bergerak cepat, seperti mobil, kereta, dan kegiatan olah raga dapat dipotret dengan maksimal.
Sebagai kamera yang menyasar kalangan penggila foto, EOS M5 turut dilengkapi aneka tombol dial untuk pengaturan manual, termasuk exposure compensation dan dua command dial. Pengaturan tombol-tombol tersebut juga menyerupai layout tombol kamera DSLR kelas menengah ke bawah Canon.
Untuk video, kamera yang dibandrol dengan harga Rp 14,5 juta sanggup merekam dengan resolusi hingga Full HD (1.920 x 1.080) dengan frame rate 60 fps. Canon ikut membenamkan teknologi image stabilizer berbasis software (digital) untuk meredam goyangan saat perekaman video.
Meski memiliki kemampuan DSLR EOS 80D, Sintra mengklaim EOS M5 tak akan menggeser pasar kamera yang ditujukan kepada para profesional tersebut. “Keduanya saling melengkapi. Kalau ada yang mau ringkas dan ringan, ya bisa pilih M5. Kalau mau dibawa ke medan yang lebih ekstrem ya bisa pakai 80D,” katanya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post