youngster.id - Setelah berhasil mendapatkan izin dari Bank Indonesia (BI), fintech penyedia solusi pembayaran asal Singapura PayerMax siap menawarkan layanan dan solusi metode pembayaran di Indonesia.
William Tung, Direktur Regional PayerMax, menyatakan antusias dengan kehadiran PayerMax yang semakin berkembang di Indonesia.
“Kami sangat senang dengan perluasan operasi PayerMax di Indonesia. Sebagai ekonomi digital yang berkembang pesat di Asia Tenggara, negara ini menarik investasi dari seluruh dunia. Kami berkomitmen untuk meningkatkan jaringan dan kemitraan dengan perusahaan-perusahaan berbagai sektor, seperti gaming, e-commerce, dan digital entertainment, serta menyediakan solusi pembayaran lintas batas yang sesuai dengan aturan dan dapat diandalkan,” ujar Tung, Selasa (27/6/2023).
Dengan mengantongi izin dari BI itu memungkinkan PayerMax untuk melayani pasar Indonesia yang merupakan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara serta menawarkan layanan pembayaran yang aman, nyaman, dan dapat diandalkan.
Ekonomi digital Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar sehingga PayerMax menjadikannya pasar utama untuk ekspansi. Sebagai negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai nilai US$77 miliar pada tahun 2022, meningkat dua kali lipat pada tahun 2025 yang diperkirakan mencapai senilai US$130 miliar, menurut data dari Google, Temasek, dan Bain & Company.
Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan sistem dan infrastruktur pembayaran digital di Indonesia telah mengalami kemajuan pesat, dengan diluncurkannya sistem QRIS (Standar QR Code Indonesia) yang menyediakan proses transaksi pembayaran yang lebih praktis dan efisien menggunakan kode QR untuk sebagian besar aplikasi perbankan seluler dan penyedia uang elektronik (dompet digital) seperti GoPay, OVO, ShopeePay, dan DANA, serta implementasi Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) yang merupakan infrastruktur untuk mendukung keterhubungan dan interoperabilitas dalam ekosistem pembayaran.
Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia sebagai negara kepulauan dengan tingkat populasi yang tidak memiliki akses perbankan yang memadai, telah mendorong pemerintah dan sektor swasta untuk mengembangkan berbagai inovasi dan solusi digital termasuk dalam industri pembayaran. Perkembangan pesat industri pembayaran telah menciptakan ekosistem yang beragam, produk pembayaran, dan basis pelanggan dengan lembaga perbankan, penyedia uang elektronik (dompet digital), gerai pembayaran offline atau ritel, dan pembayaran operator telekomunikasi yang semua hadir di pasar yang sekarang sudah padat.
“Sebagai perusahaan fintech yang mengkhususkan diri dalam menyediakan solusi pembayaran untuk pasar-pasar yang sedang berkembang, PayerMax berkomitmen untuk mengatasi tantangan dalam lanskap pembayaran di Indonesia dan menyediakan solusi bagi ekosistem pembayaran,” tambah Tung.
Perusahaan ini telah mempercepat upaya lokalisasinya dengan mendirikan kantor lokal dan tim-tim yang berdedikasi untuk bisnis, kepatuhan, pengelolaan risiko, teknologi, dan fungsi-fungsi kritis lainnya, serta pada akhirnya mengintegrasikan dan mengagregasikan berbagai metode pembayaran di Indonesia serta menyediakan solusi pembayaran profesional yang komprehensif bagi bisnis-bisnis yang beroperasi secara internasional.
Saat ini, PayerMax sudah mendukung metode pembayaran utama di Indonesia, termasuk dompet elektronik, transfer bank, pembayaran dengan kartu, OTC, dan pembayaran operator telekomunikasi.
Selain di Indonesia, saat ini PayerMax telah memegang lisensi pembayaran di pasar-pasar utama, termasuk Hong Kong, Singapura, Uni Emirat Arab, Thailand, dan Filipina. Dengan tim lokal di 14 negara atau wilayah, bisnis PayerMax mencakup lebih dari 83 negara dan wilayah di seluruh dunia. PayerMax mendukung lebih dari 70 mata uang, menawarkan lebih dari 530 metode pembayaran, dan melayani ribuan pedagang global.
STEVY WIDIA