youngster.id - Kontribusi ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2016 sudah mencapai Rp922,59 triliun dan diproyeksikan melampaui Rp1.000 triliun pada 2017 hingga meningkat mendekati Rp1.102 triliun. Salah satu dari karya itu adalah karya kreatif yang merupakan intellectual property (IP) atau Jenama.
Melihat peluang itu, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) membawa sepuluh Jenama karya anak bangsa untuk dipamerkan pada gelaran Licensing Expo China 2019 di Shanghai.
Mereka yang berangkat berasal dari lima IP terpilih pada program KATAPEL batch 1 yaitu Hey Blo!, Komik Ga Jelas, Tahilalats, Garudayana dan Educa Studio, serta lima lainnya yakni Mintchan, Gugug!, Ghfosty’s Comic, Manguni Squad dan Satria Dewa Gatotkaca. Pameran ini akan dihadiri para Brand Owners, Potential Investors, dan juga License Buyers.
“Karakter lokal yang dimiliki produk kita ini yang membuat mereka sangat ‘surprise’,” kata Deputi Pemasaran Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Joshua Simandjuntak dalam keterangannya, Senin (29/7/2019) di Jakarta.
Sebelumnya karakter lokal dari 10 jenama Indonesia ikut dipamerkan di China Licensing Expo 2019 (CLE) di Shanghai. Dalam pameran yang berlangsung pada 24-26 Juli 2019 itu, Bekraf memboyong sepuluh jenama (intellectual property) karya anak bangsa. Lima di antaranya terpilih dari program KATAPEL Batch, yakni HeyBlo!, Komik Ga Jelas, Tahilalats, Garudayana, dan Educa Studio.
Selain itu ada lima jenama dari Batch 2, yakni Mintchan, Gugug!, Ghosty’s Comic, Manguni Squad, dan Satria Dewa Gatotkaca. “Manguni Squad itu memiliki karakter lokal yang sangat kuat. Game-game-nya berlatar belakang candi Borobudur dan rumah adat di Indonesia,” kata Joshua.
Menurut dia, Moonton yang berkantor pusat di Shanghai itu sedang mencari IP yang memiliki karakter kuat. Bekraf tidak mematok target muluk-muluk dalam keikutsertaan 10 jenama pada pameran tersebut. “Tapi paling tidak, ada satu atau dua IP kita yang bisa terjual lisensinya dalam kali ini,” ujarnya.
Bekraf sebelumnya juga telah membawa 10 jenama itu dalam Hong Kong IP Licensing Show pada bulan Januari 2019 ini. IP atau tokoh-tokoh tersebut bisa dikomersialkan untuk beberapa bisnis, seperti makanan, pakaian, animasi, game, penerbitan, dan lain sebagainya.
Mengutip laman publishingperspectives.com, secara global pasar licensing telah mencapai angka US$280,3 miliar atau naik 3,2% dari US$271,6 miliar pada tahun 2017.
STEVY WIDIA
Discussion about this post