Kata Kunci Tren Kecantikan di Tahun 2025: EQUAL

Tren kecantikan 2025

Kata Kunci Tren Kecantikan di Tahun 2025: EQUAL (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Pengeluaran konsumen untuk produk kecantikan dan perawatan pribadi diperkirakan akan meningkat pada tahun 2025, dengan konsumen yang kini lebih memprioritaskan keberlanjutan, kesehatan, dan melihat nilai dari produk yang mereka beli.

Konsumen semakin cerdas dalam memilih produk terutama mengutamakan transparansi mengenai bahan-bahan, sumber produk, serta komitmen merek terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dengan adanya perkembangan kosmetik yang lebih berkualitas serta didukungnya teknologi canggih seperti AI pada produk kecantikan, konsumen menjadi lebih menginginkan sesuatu yang lebih dari sekadar produk dari fungsi dasar.

Selain itu, melalui internet, konsumen kini lebih terinformasi dan lebih berani bereksplorasi untuk mencari produk yang sesuai kebutuhan mereka. Hal ini menjadi dorongan dalam industri kecantikan untuk semakin berfokus pada keberlanjutan, inklusivitas, dan transparansi nilai-nilai merek.

Manufaktur produk kecantikan COSMAX Indonesia memberikan konsep tren kecantikan Indonesia di tahun 2025 dengan keyword E.Q.U.A.L.

“Harapan tren kecantikan yang diberikan oleh COSMAX Indonesia untuk di tahun 2025 yakni E.Q.U.A.L. dapat mendorong para pelaku bisnis kecantikan untuk menyediakan berbagai produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Hal ini Dikarenakan di tahun 2025 dan tahun mendatang produk ataupun merek yang berhasil memberikan inovasi dengan mengedepakan inklusifitas, dapat lebih banyak menarik para konsumen,” kata Nayeon Yoo, Manager Strategic Marketing COSMAX Indonesia, Kamis (26/12/2024).

Dijelaskan Nayeon, akronim E.Q.U.A.L ini berarti Ethical Innovation, Quality of Life, Unification, Agility, dan Local First. Ethical Innovation dimaksudkan industri kecantikan semakin didorong oleh teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI) untuk personalisasi produk. Konsumen akan mengutamakan keberlanjutan, bahan dan kemasan ramah lingkungan. Inovasi ini menciptakan kecantikan yang efektif, bertanggung jawab, dan ramah lingkungan.

Quality of Life, maksudnya konsumen mencari solusi kecantikan holistik yang mendukung penampilan fisik dan kesejahteraan emosional. Merek-merek dari lokal akan semakin banyak menawarkan produk yang memberikan perhatian terhadap kesehatan mental, seperti neurokosmetik dan psikodermatologi yang menonjolkan hubungan pikiran dan kulit.

Unification, artinya permintaan yang semakin meningkat terhadap inklusivitas, dapat mendorong merek untuk menawarkan produk yang memenuhi kebutuhan dari setiap individu. Sebagai contoh, akan semakin marak produk dan merek yang memberikan ragam pilihan pada varian produk yang ditawarkan.

Agility, yang berarti industri kecantikan berkembang pesat, sehingga para merek harus mendengarkan konsumen untuk mempertahankan keunggulan kompetitif yang dimiliki. Format produk yang inovatif dan penggunaan teknologi menjadi pendorong utama kemajuan industri kecantikan ke depan.

Local First, artinya peningkatan terhadap rasa bangga kepada produk lokal mendorong konsumen untuk lebih mengutamakan merek lokal, yang juga bertujuan mendukung perekonomian domestik, ini mendorong para pelaku bisnis untuk lebih serius dalam berbisnis di dunia kecantikan. Kampanye “beli-lokal” semakin memperkuat preferensi konsumen terhadap merek lokal dalam menciptakan perubahan yang signifikan dan kompetitif.

 

HENNI S.

Exit mobile version