youngster.id - Media edukasi dan parenting yang berfokus pada pemberdayaan generasi muda, Kausa Pintar berkolaborasi dengan Omah Lebah Kecil dan KB Tamarin menginisiasi kampanye “Menjadi #Upstander: Mendukung Bukan Merundung.”
Pipink Firmanti, CEO Kausa Pintar mengatakan, kampanye ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menjadi #Upstander yang proaktif dalam masalah bullying.
Menurutnya, kampanye ini lahir dari kesadaran bahwa bullying tidak hanya berdampak pada korban langsung, tetapi juga pada mereka yang menyaksikan peristiwa tersebut, yaitu Bystander.
“Dengan mengedukasi dan memberdayakan Bystander untuk menjadi Upstander, kampanye ini bertujuan untuk menciptakan perubahan sistemik dalam memerangi budaya bullying. Tidak hanya mengurangi dampak bullying pada korban, tindakan Upstander juga dapat mencegah pelaku untuk melanjutkan perilaku negatifnya dan mengirim pesan kuat bahwa bullying tidak dapat ditoleransi,” terang Pipink, dikutip Selasa (7/5/2024).
Sebuah studi oleh UNICEF menunjukkan bahwa 41% pelajar di seluruh Indonesia pernah mengalami bullying. Hal ini menunjukkan bahwa bullying bukan hanya masalah individu, namun masalah sosial yang memerlukan perhatian segera.
Kampanye ini menjunjung tinggi nilai-nilai seperti keberanian, empati, dan tanggung jawab sosial, dengan harapan dapat mendorong perubahan positif dalam perjuangan melawan dan pencegahan penindasan di semua lingkungan.
“Kami percaya bahwa dengan mendorong individu menjadi Upstander, kita dapat menciptakan masyarakat yang penuh kasih dan nyaman untuk setiap orang, karena merasa didukung,” tambahnya.
Mendidik anak menjadi Upstander merupakan langkah krusial yang harus dimulai sejak usia dini. Menanamkan nilai-nilai seperti empati, keberanian, dan tanggung jawab sosial sejak dini dapat membantu membentuk generasi yang lebih peduli dan bermoral.
Salah satu cara efektif untuk menyampaikan pesan tersebut kepada anak adalah melalui buku cerita yang menarik dan mudah dicerna. Salah satu buku tersebut berjudul “Ine dan Pasukan Anti Bullying” yang berfungsi sebagai sarana pendidikan yang menyenangkan dan bermakna.
Ditulis oleh Bondhan Kresna Wijaya, M.Psi, Psikolog, dan Rahmawati Putri Sulekhah, S.Psi, buku bergambar ini memadukan latar belakang profesional mereka di bidang psikologi untuk menghadirkan cerita yang kaya makna dan pembelajaran bagi anak, orang tua, dan pendidik. Selain itu, buku ini mengajarkan tentang keberanian, empati, dan perlawanan terhadap penindasan.
HENNI S.