youngster.id - Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (DANANTARA). DANANTARA akan menjadi Sovereign Wealth Fund (SWF) yang seluruhnya dimiliki oleh negara. Lembaga ini bakal mengelola total nilai aset sebesar US$900 miliar atau sekitar Rp14.648 triliun.
Rosan Roeslani, Chief Executive Officer (CEO) DANANTARA mengatakan, hadirnya DANANTARA ini memiliki misi besar bagaimana mengoptimalkan dividen dan aset-aset BUMN yang hasilnya diinvestasikan pada proyek-proyek strategis nasional, berjangka panjang, dan berkesinambungan guna mendorong pertumbuhan ekonomi 8% sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Total nilai aset kelolaan DANANTARA memang sangat besar. Tetapi yang lebih besar dan lebih penting adalah misi dan tujuan didirikannya DANANTARA ini,” ujar Rosan, dikutip Rabu (26/2/2025).
Dengan pengelolaan aset sebesar US$900 miliar, DANANTARA tercatat menjadi salah satu SWF terbesar di dunia. Posisinya setara dengan Temasek dari Singapura, Public Investment Fund (PIF) dari Arab Saudi, dan Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) dari Uni Emirat Arab.
“Perlu digaris bawahi bahwa DANANTARA resmi diluncurkan setelah disahkannya RUU BUMN oleh Dewan Perwakilan Rakyat beberapa minggu yang lalu. Jadi sudah melalui proses hukum dan demokrasi,” tambahnya.
Ditambahkan CIO DANANTARA Pandu Sjahrir, DANANTARA tidak akan terburu-buru berinvestasi di proyek-proyek mega besar. Ia mengatakan pihaknya akan menerapkan pendekatan yang sabar demi memastikan investasi yang berdampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Menurut Pandu, pihaknya akan memastikan bahwa setiap proyek atau usaha dijalankan oleh orang-orang yang paling kompeten dan terbaik di bidangnya.
“Semua proses itu akan kami lakukan sebelum DANANTARA memutuskan untuk berinvestasi,” kata Pandu. (*AMBS)
Discussion about this post