youngster.id - Masih banyak kota di Indonesia yang belum memiliki fasilitas daur ulang. Untuk itu, PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) terus mengembangkan sistem rantai nilai sampah plastik yang berkesinambungan.
Direktur INOV, Victor Choi mengatakan, sebagai emiten yang bergerak di bidang daur ulang sampah botol plastik (PET) menjadi Recycled Polyester Staple Fiber (RePSF), INOV sangat menyadari pentingnya mengamankan bahan baku dengan membangun rantai nilai yang berkelanjutan untuk limbah plastik.
“Mengamankan ketersediaan bahan baku merupakan hal yang sangat krusial bagi kelangsungan bisnis INOV. Jadi, ekspansi yang terus giat kita lakukan ini merupakan bagian dari strategi untuk mengamankan keberlangsungan bisnis daur ulang limbah PET yang digeluti Perseroan,” kata Victor, dikutip Jumat (5/5/2023).
Sementara itu, investasi INOV di PlasticPay, yang menyediakan solusi Reverse Vending Machines (RVM) dan Mini Dropbox untuk mengumpulkan sampah plastik langsung dari pengguna, telah berhasil mendukung upaya INOV untuk membangun rantai nilai yang berkelanjutan untuk sampah plastik. Dimana saat ini, PlasticPay memiliki lebih dari 60 mesin RVM dan 600 Mini Dropbox yang digunakan di berbagai lokasi.
Saat ini, INOV telah mengoperasikan pabrik dan fasilitas pencucian (washing facilities) di 9 kota, seperti Tangerang, Solo, Mojokerto, Salatiga, Palembang, Medan, Gowa, Takalar, dan Subang. Di awal tahun ini, INOV telah memperluas fasilitas pencucian baru miliknya di daerah Subang.
Hasilnya, pada kuartal I 2023 ini, INOV mencatatkan kenaikan laba bersih tahun berjalan 146% YoY, dari Rp6,09 miliar menjadi Rp14,95 miliar. Peningkatan perolehan laba bersih ini didukung oleh turunnya beban pokok penjualan dan peningkatan pendapatan lain-lain berkat kurs mata uang rupiah yang membaik dan stabil. Selain itu, INOV juga mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp145,20 miliar, turun dari Rp184,75 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
HENNI S.