youngster.id - Berdasarkan penelitian dari Deloitte Access Economics tercatat sepertiga dari para pelaku UKM masih offline. Untuk itu Kementerian Perindustrian Republik Indonesia mendorong pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) melalui sistem database e-smart.
“Padahal pemanfaatan teknologi digital dapat memberikan keuntungan signifikan bagi para pelaku IKM, di antaranya kenaikan pendapatan hingga 80% dan kemungkinan menjadi lebih inovatif sebesar 17 kali,” kata Sudarto Direktur IKM Pangan, Barang Dari Kayu dan Furnitur Kemenperin pada Senin (4/9/2017) di Workshop e-smart IKM PBKF di Solo, Jawa Tengah.
Oleh karena itu, Sudarto mengungkapkan Kemenperin melalui e-smart IKM mendorong IKM untuk masuk dalam teknologi digital. Ia mengatakan dengan perkembangan teknologi dan kecenderungan masyarakat yang semakin menggemari online market, maka peluang untuk meningkatkan pemasaran industri furnitur juga makin meningkat.
“Dalam hal ini pemerintah juga berupaya mendorong para pelaku usaha industri kecil maupun menengah untuk memasuki online market bekerja sama dengan situs jual beli online yang sudah ada di Indonesia,” katanya.
Menurut Sudarto, dari sisi pemasaran untuk industri kecil dan menengah sendiri lebih dari sepertiganya masih offline. “Melalui e-smart IKM diharapkan akan diketahui kebutuhan pembinaan IKM dan respon kebijakan yang dibutuhkan,” ungkap Sudarto.
Menurut dia, lokakarya tersebut merupakan tindak lanjut dari program e-smart IKM Kemenperin yang telah diluncurkan pada tanggal 27 Januari 2017 yang lalu. “E-smart IKM merupakan sistem database IKM yang tersaji dalam profil industri, sentra, dan produk dan yang diintegrasikan dengan marketplace yang ada,” ujarnya.
Lebih lanjut Sudarto mengatakan, selain memiliki manfaat bagi peningkatan akses pemasaran melalui media online, data dari e-smart, ke depan IKM dapat menjadi salah satu bahan analisa pembuatan kebijakan dalam pembinaan UKM.
“Melalui workshop ini, Ditjen IKM sekaligus menyosialisasikan kebijakan pembinaan IKM seperti fasilitasi penguatan sumber daya manusia dengan program kegiatan bimbingan teknis, pendampingan dan sertifikasi, program restrukturisasi mesin peralatan, peningkatan kualitas produk dan pengembangan pasar, standardisasi produk, penguatan sentra, peningkatan kemampuan unit pelayanan teknis, serta penumbuhan wirausaha baru IKM. Kemudian dilanjutkan dengan workshop digital marketplace yang bekerja sama dengan Bukalapak,” ungkap Sudarto lagi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post