youngster.id - Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Industri Kecil dan Menengah (IKM) Logam, Mesin, Elektronik dan Alat Angkut menggelar program e-Smart IKM. Ini untuk memfasilitasi kalangan industri kecil dan menengah untuk melakukan pemasaran dalam jaringan (online).
Direktur IKM LMEA Ditjen IKM Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Endang Suwartini mengatakan, banyak pelaku IKM yang belum memanfaatkan teknologi digital dalam melakukan usahanya. “Padahal pemanfaatan teknologi digital dapat memberikan keuntungan signifikan bagi para pelaku IKM di antaranya kenaikan pendapatan dan kemungkinan menjadi lebih inovatif,” katanya di sela Workshop e-Smart IKM yang digelar selama 23-24 Agustus 2017 di Bogor, Jawa Barat.
Program e-Smart IKM Kemenperin merupakan dukungan pemerintah dalam meningkatkan kemampuan para pelaku IKM dalam berbisnis melalui sarana e-commerce. Endang menyatakan manfaat yang diperoleh para IKM yang bergabung dalam program e-Smart yakni perluasan pasar melalui promosi dalam jaringan (e-commerce), efektivitas dan efisiensi biaya promosi dan pemasaran serta mendapatkan program-program pembinaan dari pemerintah.
Menurut dia, pihaknya siap melakukan pembinaan bagi IKM melalui fasilitasi penguatan sumber daya manusia dengan program bimbingan teknis, pendampingan dan sertifikasi.
Selain itu, tambahnya, juga program rekstrukturisasi mesin peralatan, peningkatan kualitas produk dan pengembangan pasar, standardisasi produk, penguatasn sentra, peningkatan kemampuan unit pelaksana teknis serta penumbuhan wirausaha baru IKM.
Dikatakannya, E-smart IKM ini akan menjadi sistem database yang tersaji dalam profil industri, sentra dan produk yang akan diintegrasikan ke marketplace ,” katanya.
Sementara itu terkait kegiatan workshop tersebut, Endang menyatakan, diikuti sebanyak 50 pelaku IKM yang berasal dari Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Jakarta, Bekasi, Cikarang dan Karawang yang menghasilkan produk seperti mesin tepat guna, komponen permesinan dan alat angkut, alat-alat rumah tangga dan produk berbasis logam lainnya.
Menurut dia, program serupa akan dilakukan kota lain yakni Tegal, Purbalingga Jawa Tengah serta Sidoarjo, Pasuruan Jawa Timur, yang totalnya melibatkan 150 pelaku IKM di bidang logam, mesin, elektronik dan alat angkut.
“Dengan program ini diharapkan IKM mampu membuka akses pasar dan mengetahui program-program pembinaan dari Ditjen IKM,” ujarnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post