Kemenperin Tumbuhkan Wirausaha Baru

industri kecil kerajinan logam dari Boyolali. (Foto: ilustrasi/Istimewa)

youngster.id - Kementerian Perindustrian memperkuat kemitraan industri kecil dan menengah (IKM) dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan industri besar untuk memperluas akses pasar, menumbuhkan wirausaha baru dan mendorong pemerataan kesejahteraan masyarakat.

“Kerja sama dalam bentuk kemitraan merupakan salah satu strategi yang perlu dilakukan untuk pengembangan IKM nasional agar mampu berdaya saing global,” kata Gati Wibawaningsih Dirjen IKM Kemenperin dalam siarna pers Temu Bisnis antara IKM dengan BUMN dan Industri Besar baru-baru ini di Jakarta.

Menurut Gati, IKM memiliki peran penting dalam mewujudkan tujuan pembangunan negara sekaligus sebagai sektor yang mampu diandalkan untuk mendukung ketahanan ekonomi. Hampir 90 % perekonomian dunia ditopang IKM sehingga pemerintah terus memberikan perhatian lebih kepada IKM melalui fasilitas, salah satunya adalah Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE).

Pada pertemuan tersebut, 40 IKM yang berasal dari sentra logam di daerah Ceper, Klaten dan Tegal dipertemukan dengan BUMN dan industri besar potensial. Kemenperin mencatat 300 IKM di sentra logam Ceper, Jawa Tengah telah menyerap tenaga kerja mencapai 3.200 orang. Produk mereka antara lain adalah perlengkapan PDAM, pompa air, manhole, anak timbangan dan pemberat.

Di sentra IKM logam Tegal terdapat lebih dari 2.429 unit usaha, berjumlah tenaga kerja mencapai 1.500 orang, memproduksi komponen untuk mesin pertanian, perkapalan, mesin berat dan otomotif.

Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Kemenperin, Endang Suwartini, mengatakan IKM logam memiliki potensi pasar yang cukup besar di lingkungan industri besar dan BUMN.

IKM di Ceper, misalnya, omset yang berputar pada 2015 mencapai Rp22,5 miliar. Sinergi dengan BUMN dan industri besar diharapkan mampu meningkatkan omset.

Pertemuan bisnis tersebut, selain mendapat kepastian pasar, IKM juga dapat belajar memperbaiki kualitas produk, SDM, sistem manajemen mutu, serta meningkatkan akses informasi dan teknologi.

STEVY WIDIA

Exit mobile version