Kementerian Pariwisata Hadirkan Kurator Digital Berbasis AI

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana. (Foto: istimewa/kemenpar)

youngster.id - Kementerian Pariwisata meluncurkan platform kurator digital berbasis kecerdasan buatan bernama Meticulous Artificial Intelligence of Indonesia (MaiA). Layanan ini diharapkan dapat membantu wisatawan mencari inspirasi perjalanan, menyusun rute secara instan dengan fitur rekomendasi destinasi yang dipersonalisasi, itinerari otomatis, peta interaktif, dan informasi multibahasa.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengatakan, MaiA merupakan respons terhadap perubahan perilaku wisatawan global yang kini menuntut pengalaman perjalanan yang personal, efisien, dan mudah diakses. Kurator digital ini untuk memperkuat layanan dan meningkatkan daya saing global.

“Peluncuran MaiA adalah komitmen pemerintah untuk menghadirkan ekosistem pariwisata yang cerdas, inklusif, dan berkelanjutan,” kata Widiyanti dikutip Selasa (2/12/2025).

Kurator digital ini dapat diakses melalui situs resmi indonesia.travel. Widiyanti berharap teknologi ini dapat memperkuat daya saing Indonesia di pasar global sekaligus mendukung pembangunan pariwisata Indonesia yang berkelanjutan dan ramah pengguna.

Menurut Menpar, saat ini Kemenpar mempersiapkan paket wisata hingga berbagai event sebagai strategi pemasaran dalam mendorong perjalanan wisata menyambut libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Terdapat tiga destinasi yang paling banyak dituju pada periode akhir tahun yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, di mana masing-masing juga memiliki event unggulan yang diproyeksikan menarik wisatawan dalam jumlah besar, yang berkontribusi memperkuat aktivitas wisata daerah.

“Hingga saat ini telah terkumpul setidaknya 65 paket wisata yang diinfokan ke Kementerian Pariwisata dari berbagai mitra industri yang mencakup beragam destinasi prioritas, belum termasuk yang dibuat secara mandiri,” ucapnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar Ni Made Ayu Marthini mengatakan, dengan MaiA, Indonesia kini menjadi satu dari enam Organisasi Pariwisata Nasional (National Tourism Organization) di dunia yang telah mengimplementasikan AI, bersama Swiss, Korea Selatan, Jepang, Singapura, dan Thailand.

“Rekomendasi badan pariwisata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), UN Tourism, menyebut pemanfaatan AI mendorong Indonesia mempercepat adopsi teknologi untuk mempermudah pencarian lokasi hidden gem dan mencapai target kunjungan 17,60 juta wisatawan mancanegara pada 2026,” katanya.

 

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version