KFC Indonesia dan DCA Gelar Program Marine Debris Range di 10 Provinsi

Marine Debris Range - KFCxDCA

KFC Indonesia dan DCA Gelar Program Marine Debris Range di 10 Provinsi (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional 2022, KFC Indonesia bekerja sama dengan Divers Clean Action (DCA) mengadakan bersih pantai dan laut secara serempak di 10 Provinsi di Indonesia, yaitu di Sumatera Utara, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku dan Maluku Utara.

Kegiatan bersih pantai dan laut yang dilakukan oleh KFC Indonesia dan DCA melibatkan pula masyarakat dan pemerintah lokal khususnya di kawasan pesisir terutama anak-anak muda yang tergabung dalam program Marine Debris Ranger (MDR).

Marine Debris Ranger sendiri merupakan program yang digagas pada tahun 2020 oleh DCA dan didukung KFC Indonesia. Tujuannya, untuk mengajak masyarakat khususnya di daerah pesisir dalam mengatasi permasalahan sampah yang ada di Indonesia. Berbagai kegiatan dilakukan dalam program ini seperti Beach Clean Up dan Sampling Sampah Pesisir, Sampling Rumah Tangga, Edukasi Sekolah, Door To Door Edukasi, Workshop Warga, dan membuat Media Kampanye kepada masyarakat untuk mengurangi serta mengelola sampah.

“Kegiatan bersih pantai dan laut di Hari Peduli Sampah (HPSN) 2022 merupakan bagian dari komitmen PT Fast Food Indonesia, yang memegang waralaba KFC di Indonesia, dalam upaya perbaikan lingkungan yang telah berjalan sejak lama. Pada tahun 2017 KFC Indonesia merilis kampanye #NoStrawMovement yaitu pengurangan pemakaian sedotan plastik di seluruh gerai KFC di Indonesia,” ujar Eric Leong, Chief Executive Officer PT Fast Food Indonesia Tbk, dalam keterangan tertulisnya Senin (21/2/2022).

Sejak awal dilaksanakan pada bulan Maret 2020 program MDR telah melakukan bersih pantai dan laut sebanyak 49 kali, melakukan edukasi dan workshop sekolah sebanyak 13 kali yang melibatkan lebih dari 1.000 murid mulai dari tingkat SD hingga SMA, juga edukasi dari rumah ke rumah dengan menemui lebih dari 1.300 kepala keluarga. Sementara sebanyak 883 orang telah mengikuti workshop atau pelatihan untuk warga. Pandemi COVID 19 sempat membuat kegiatan secara langsung di masyarakat menjadi terhenti namun kemudian digantikan oleh kegiatan secara daring.

Pada HPSN tahun ini kegiatan bersih pantai dan laut dilakukan dengan metode yang dikembangkan oleh DCA bersama LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan didukung oleh Universitas Pajadjaran, yang bertujuan untuk mengumpulkan data sampah laut sehingga dapat mengetahui karakteristik sampah di suatu daerah dan menciptakan metode penanggulangan serta pencegahan sampah yang tepat dan efisien.

Menurut data yang dirilis World Bank pada tahun 2015, Indonesia masuk dalam 5 besar negara dengan pengelolaan sampah terburuk dan tercatat sebagai negara penyumbang sampah ke laut terbesar kedua di dunia.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version