youngster.id - Data dari BPS pada Februari 2021 menunjukkan, neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2021 mengalami surplus US$1,96 miliar. Adapun total ekspor Indonesia selama bulan lalu sebesar US$15,30 miliar dan total impor sebesar US$13,34 miliar. Ini menunjukan potensi ekspor-impor di Indonesia.
Hal ini mendorong Kickrate membantu UMKM di Indonesia yang ingin mengembangkan pasar ke kancah internasional dengan program ekspornya atau yang juga disebut sebagai Exporter of Record (EoR). Sejak April 2021 startup ini fokus membidik pasar rejional Asia Tenggara sebagai tahap awal bisnis.
“Untuk tahap pertama, Kickrate akan memfokuskan pasar pada region Southeast Asia. Kickrate juga akan terus mengembangkan bisnis ke pasar Asia dan Eropa nantinya,” ungkap Muhammad Yulianto CEO Kickrate dalam keterangannya Senin (1-/5/2021).
Menurutnya, data menunjukan betapa besarnya potensi ekspor-impor di Indonesia. Sayangnya untuk UMKM belum banyak tersentuh oleh pertumbuhan ini. UMKM seringkali masih terjebak pada praktek birokrasi yang berbelit, terutama di bagian proses logistik dan bea cukai [customs clearance].
“Proses yang konvensional bahkan membuat pengurusan legalitas yang seharusnya mudah menjadi lama dan berbelit-belit. Belum lagi proses supply chain yang masih belum terpantau dan dikelola dengan baik. Untuk itu Kickrate hadir,” katanya.
Menurut dia, Kickrate bukan hanya sekedar memindahkan atau mengganti proses administrasi semata, tapi juga membantu mengembangkan ekonomi Indonesia. Untuk saat ini platform yang dimanfaatkan adalah website di www.kickrate.com, disana ada tax calculator dan juga simulasi HS code.
Yulianto berharap adanya platform ini, pengerjaan kepabean dan perpajakan yang biasanya membutuhkan waktu dan usaha besar, dapat menjadi sebuah proses yang lebih mudah. Kickrate.com menyediakan jasa logistik ekspor/impor khususnya bagi perusahaan internasional yang ingin memperbesar pasarnya ke Indonesia, atau yang biasa disebut Importer of Record (IoR).
Kickrate mendapatkan pendanaan seed investment dari investor yang berada dibawah naungan PT Singa Biru Investama sebesar Rp2 miliar. Yulianto berharap usaha rintisan ini mampu menyerap pasar ekspor/impor untuk dapat memperlancar perekonomian Indonesia di kancah internasional.
STEVY WIDIA
Discussion about this post