Kini Hadir Akademi Keamanan Jaringan di Seluruh Dunia

Serangan cyber perlu segera diantisipasi. (Foto: Ilustrasi/Youngsters.id)

youngster.id - Fortinet memperkenalkan Fortinet Network Security Academy (FNSA). FNSA dirancang untuk mengembangkan dan melatih ahli keamanan cyber yang berorientasi tindakan untuk mengelola ancaman baru dan canggih yang akan segera datang.

Banyak kajian menunjukan bahwa tenaga kerja di bidang keamanan cyber masih kurang dan terdapat kebutuhan mendesak untuk menghasilkan ahli tambahan, menekankan bidang ini sebagai pilihan karir yang menjanjikan serta tersedianya ribuan lapangan pekerjaan di bidang ini di seluruh dunia.

Fortinet, dalam siaran persnya, Senin (4/4/2016) menyebutkan, akademi tersebut dirancang untuk menyediakan pelatihan dan peluang sertifikasi Fortinet yang telah diakui oleh industri keamanan cyber kepada para siswa di seluruh dunia. Siswa disiapkan di situs FNSA internasional agar sukses meniti karir di bidang kemanan jaringan. Mereka akan memperoleh penjelasan teoretis serta praktik laboratorium langsung yang diperlukan guna mendapatkan sertifikasi Fortinet.

Tujuh organisasi dari Amerika Serikat, Kanada dan EMEA saat ini telah bergabung dengan Akademi, diharapkan lebih dari 20 FNSA situs global tambahan dapat dibuka di kwartal berikutnya.

Ken Xie, pendiri, Chairman of The Board dan Chief Executive Officer Fortinet, bukan sebuah rahasia lagi bahwa ancaman kemanan semakin meningkat dan memberikan dampak ke berbagai organisasi di seluruh industri, baik organisasi besar maupun yang kecil, di seluruh dunia.

“Perkiraan terkini menunjukan tambahan lapangan pekerjaan di bidang keamanan cyber yang mencapai satu juta lapangan pekerjaan dan diperkirakan permintaan tenaga kerja di bidang ini akan meningkat hingga 6 juta di seluruh dunia pada tahun 2019. Fortinet bermitra dengan berbagai organisasi di seluruh dunia, secara inovatif, dalam rangka membantu memenuhi lumbung ahli keamanan cyber yang dibutuhkan guna mengelola dan mengatasi serangan cyber yang semakin canggih,” kata Ken Xie.

Serangan vertikal terutama menyerang industri kesehatan, finansial, pendidikan dan perusahaan teknologi. Ancaman terbanyak berupa malware, botnets dan aplikasi exploit. Lembaga pendidikan, yang merupakan industri vertikal terbesar kedua yang paling rentan, mewakili 27.4 persen dari keseluruhan serangan berdasarkan laporan terkini dari Fortinet’s Cyber Threat Assessment Program.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version