youngster.id - Setelah menjejakkan kaki di lantai bursa, PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (Kioson) mencatat peningkatan penjualan bersih Kioson sebesar 4306,92% (yoy) di tahun 2017. Kinerja perusahaan yang positif ini didukung oleh aksi korporasi akuisisi serta ekpansi bisnis ke daerah yang semakin kuat.
PT Kioson Komersial Indonesia Tbk. (Kioson), perusahaan teknologi penyedia jasa Online-to-Offline (O2O) e-commerce pertama di Indonesia, mengumumkan hasil kinerja perusahaan selama 2017 dan menunjukkan peningkatan laba yang cukup baik untuk menutup 2017.
Tercatat, laba bersih Kioson selama tahun 2017 mencapai Rp 2,938 Milyar, dengan penjualan bersih sebesar Rp 1.130 Milyar atau meningkat sebesar 4306,92% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (y.o.y). Angka penjualan bersih tersebut merupakan kontribusi dari bisnis product digital sebesar Rp 1.095 Milyar serta bisnis gabungan dari e-commerce dan lain-lain mencapai Rp 34.120 Milyar.
“Tahun 2017 merupakan tahun yang menjadi salah satu tonggak sejarah perjalanan Kioson sejak mulai beroperasi di 2015. Pasalnya, di tahun ini kami melakukan beberapa manuver bisnis seperti akuisisi dan menjadi startup pertama di Indonesia yang melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia. Prestasi meningkatnya kinerja perusahaan di akhir 2017 ini merupakan hasil dari strategi bisnis yang kami lakukan sejak awal 2017 dan kami optimis untuk dapat menorehkan kinerja yang lebih positif di tahun 2018 ini dengan fokus pada ekpansi bisnis dan inovasi teknologi,” ungkap Jasin Halim Direktur Utama Kioson dalam keterangannya, Senin (16/4/2018) di Jakarta.
Selanjutnya Jasin memaparkan, dari sisi aset Kioson menorehkan angka yang meningkat dengan total aset lancar di tahun 2017 mencapai Rp 219 Milyar atau meningkat sebesar 5881,8% year on year. Angka ini didukung oleh beberapa strategi dan ekspansi bisnis yang diterapkan oleh Kioson selama 2017. Salah satunya adalah ketepatan manajemen perusahaan dengan mengakuisisi PT Narindo Solusi Komunikasi, salah satu perusahaan agregator e-voucher terkemuka yang memberikan kontribusi terhadap revenue Kioson dengan presentase 88% dari total pendapatan perseroan.
Menurut dia, selama 2017, Kioson fokus untuk melakukan ekpansi bisnis dan perluasan pasar hampir secara merata di berbagai daerah lapisan kedua dan ketiga di Indonesia. Hasilnya, per Desember 2017, sekitar 30.000 pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah yang tersebar di pulau Jawa dan Sumatera telah menjalin kemitraan dengan Kioson. Adapun angka pertumbuhan mitra kios ini mengalami peningkatan sebesar 400% dari tahun 2016 y.o.y.
Layanan Kioson di daerah pun mendapat apresiasi yang cukup baik dari masyarakat. Kota Pematang Siantar di Sumatra Utara tercatat menjadi daerah terbesar yang menyumbang pendapatan terbesar dengan presentasi sebesar 18,24% dari total pendapatan Kioson sepanjang 2017. Hal ini didukung oleh gencarnya aktivitas on ground marketing dan engagement yang dilakukan Kioson terhadap para pelaku UMKM di daerah tersebut. Pematang Siantar menjadi salah satu daerah fokus pengembangan Kioson, mengingat tingginya pertumbuhan ekonomi daerah yang disumbang oleh sektor Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran, namun masih terbilang cukup rendah dari sisi pemanfaatan layanan digital.
“Memasuki tahun 2018, Kioson fokus jadikan inovasi teknologi dan kolaborasi strategis untuk dukung kesejahteraan mitra-mitra di kota lapis kedua dan ketiga di Indonesia,” ujar Jasin.
Sebelumnya Kioson telah menggandeng BUMN logistik Indonesia yang memungkinkan mitra kios menjalankan bisnis sebagai agen pengiriman logisti.Menurut Jasin, di 2018 ini Kioson akan menjajaki berbagai kemungkinan kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan terkemuka baik di bidang telekomunikasi, perbankan, keuangan, asuransi serta e-commerce sebagai channel penjualan langsung, guna menambah kenyamanan dan fitur yang tersedia di aplikasi Kioson bagi para mitra.
“Melalui kolaborasi, diharapkan mampu untuk mendorong ekspansi pasar sekaligus memperkaya kualitas layanan agar dapat terus memberikan dampak positif bagi kesejahteraan mitra kios Kioson,” katanya.
Dari segi inovasi, Kioson sebagai sebuah startup tetap berkomitmen kepada pengembangan inovasi sebagai sebuah DNA perusahaan. Kioson memproyeksikan akan meluncurkan beberapa layanan baru serta melakukan pembaruan pada aplikasi, agar dapat senantiasa memberikan kemudahan kepada para mitra dengan produk-produk inovatif.
“Saat ini, fokus layanan kami terdiri dari tiga kategori, yakni layanan digital dan Payment Point Online Bank (PPOB), layanan Keuangan, serta layanan e-commerce. Ke depannya, kami akan membuka peluang lebih luas kepada berbagai produk dan jasa yang bisa ditawarkan melalui mitra kios kami,” pungkas Jasin.
STEVY WIDIA