youngster.id - Lebih dari 1,5 milyar pelajar di seluruh dunia terdampak oleh adanya kebijakan penutupan institusi-institusi pendidikan selama pandemi COVID-19 masih berlangsung. Untuk memitigasi dampak langsung yang ditimbulkan, UNESCO meluncurkan Koalisi Edukasi Global yang melibatkan organisasi-organisasi internasional, masyarakat sipil, dan perusahaan-perusahaan besar untuk bersinergi di dalamnya, guna memastikan kegiatan belajar-mengajar tidak akan pernah berhenti #LearningNeverStops.
Merespon undangan UNESCO, Huawei meluncurkan Learn ON Program dengan menggandeng mitra-mitra globalnya. Melalui pemanfaatan teknologi TIK inovatif yang digunakan dalam program ini, pendidikan berkualitas menjadi dapat diakses oleh berbagai kelompok dari berbagai wilayah selama pandemi COVID-19 berlangsung.
Bradd Feng, Director Talent Ecosystem Development Dept., Huawei, mengatakan, selama masa krisis, Huawei akan menyediakan dukungan dalam bentuk pendanaan, beragam platform terbuka, dan sumber daya-sumber daya edukasi berkualitas tinggi yang dapat didayagunakan secara cuma-cuma tanpa kami kenakan biaya.
“Kami juga akan menyelenggarakan berbagai aktivitas pengajaran, ujian, pelatihan, komunikasi, dan pengembangan sumber daya. Dengan memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Huawei ICT Academies di seluruh dunia serta penyelenggaraan pembelajaran online, kami berharap dapat meminimalkan kendala yang dapat mengganggu proses belajar siswa selama berada di rumah,” kata Bradd dalam gelar webinar live, Sabtu (11/4/2020).
Webinar kali ini menghadirkan pengalaman-pengalaman menarik tentang mengembangkan berbagai skema edukasi online, bagaimana menyelenggarakan pembelajaran online, saran-saran terkait pengelolaan kesehatan mental untuk siswa dan pengajar, dan penggunaan HUAWEI CLOUD WeLink untuk mengajar secara online selama krisis COVID-19. Paparan-paparan tersebut disampaikan oleh Ann Therese Ndong-Jatta, Director untuk Bureau of Education di Africa, UNESCO; Xu Xiaofei, Vice President Harbin Institute of Technology (HIT); Liu Shubo, Wakil Dekan School of Computer Science, Wuhan University; Samuel Kinuthia dari Zetech University, Kenya; Weng Kai dari School of Computer Science, Zhejiang University; Zhao Jianhua, pakar senior dari UNESCO-ICHEI, serta para pakar lainnya yang berasal dari institusi pendidikan tinggi global.
Topik menarik lainnya yang dibahas dalam webinar ini adalah metoda-metoda pengajaran khusus yang disampaikan oleh para pakar terkait yang juga menyampaikan pengalaman berharga mereka dalam menghadapi berbagai tantangan serta apa saja yang bisa menjadi solusinya.
Svetlana Knyazeva, pakar dari UNESCO IITE memberikan saran agar universitas-universitas, perusahaan-perusahaan besar, dan organisasi-organisasi pendidikan membuka sumber-sumber pembelajaran mereka dan menggelar kursus online yang dapat diakses secara terbuka oleh partisipan dalam jumlah yang tak terbatas (Masif Open Online Courses, MOOC) agar makin banyak lagi institusi pendidikan yang terbantu dalam melakukan edukasi online.
Terakhir, Wu Lintuo, Director Education Partnership, Talent Ecosystem Development Dept. Huawei, memperkenalkan solusi menyeluruh untuk kebutuhan-kebutuhan baru dari Huawei Academies global selama pandemi COVID-19.
STEVY WIDIA
Discussion about this post