youngster.id - Sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung dan berperan aktif dalam industri musik Indonesia, Resso, aplikasi streaming musik sosial pertama di Indonesia kembali menyelenggarakan acara “Breakfast With Resso” seri kedua. Ini merupakan forum informal untuk memfasilitasi dan mendorong upaya dialog antar pemangku kepentingan industri musik Indonesia.
Dalam diskusi ini para pelaku industri musik membahas topik seputar tantangan dan solusi terbaik agar event-event musik dapat segera diselenggarakan guna mempercepat pulihnya industri musik Tanah Air. Topik ini diangkat seiring dengan kondisi Indonesia yang saat ini masih terus bergelut mengatasi dampak pandemi sehingga aktivitas musik saat ini masih terbatas pada acara-acara virtual.
“Kami sepakat bahwa pandemi Covid-19 mengajarkan kita untuk secara cepat melakukan perubahan dan beradaptasi dengan normal baru. Disrupsi yang disebabkan oleh pandemi mengharuskan semua insan di dalam ekosistem musik untuk bekerja sama dalam mentransformasi lanskap musik di negeri ini. Diperlukan pemahaman lebih besar akan platform teknologi baru yang menawarkan peluang dari sisi kreativitas maupun komersil. Situasi saat ini mengharuskan kita untuk mengeksplorasi cara-cara baru dalam menciptakan dan menampilkan acara musik,” ungkap Tricia Dizon, Country Manager, Resso Indonesia dalam siaran pers Sabtu (19//2021).
Forum diskusi ini melibatkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang diwakili Dessy Ruhati selaku Direktur Event Nasional dan Internasional, dan tokoh-tokoh kunci dari berbagai bidang musik seperti Gya Anandini Hardono dari DSS Sound dan Konser Musik 7 Ruang dan Ganjar Santosa dari Massive Music Entertainment. Satriyo Yudi Wahono (Piyu), sebagai musisi yang sangat disegani dari band legendaris PADI, berbicara mewakili seniman musik, dan Febrian Nindyo Purbowiseso hadir mewakili Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI).
Menurut dia, tim kecil telah berusaha menyusun proposal masukan terkait upaya dan mekanisme alternatif dalam pemberian stimulus untuk pemulihan ekonomi nasional di sektor industri event, konser, dan festival musik. Tujuan utamanya untuk memicu hadirnya konser-konser musik yang aman, nyaman, dan menguntungkan, sehingga bisa bertahan dan berulang di kemudian hari.
“Ada snowball effect. Yang kedua, agar memberikan akses lebih luas kepada promotor penyelenggara dengan skala yg lebih variatif agar makin banyak elemen terlibat. Saat ini masih dalam pematangan bersama dengan tim dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,” kata Febrian.
Pandemi yang juga mempercepat transisi dan kebiasaan mendengarkan musik di kalangan masyarakat menawarkan peluang besar bagi musisi dan pelaku industri untuk memanfaatkan platform digital.
Sementara Head of Music and Content Resso Indonesia Christo Putranto mengatakan, sebagai aplikasi streaming musik, Resso Indonesia menawarkan fitur dan program yang dibangun berdasarkan kemitraan dan kolaborasi dengan semua pihak.
“Kami percaya, terlepas dari tantangan dan dampak yang ditimbulkan oleh pandemi, industri musik Indonesia mempunyai potensi dan talenta yang sangat besar untuk terus menciptakan dan menghasilkan karya musik yang hebat untuk para penggemar. Kami berharap Resso dapat bekerja sama lebih dekat dan memainkan peran lebih besar lagi dalam mendukung dan berkontribusi pada kemajuan dan pertumbuhan industri musik tanah air,” pungkas Christo.
STEVY WIDIA
Discussion about this post