youngster.id - Perkembangan pesat teknologi di Indonesia belum diimbangi dengan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang matang. Kurangnya tenaga kerja digital yangmemadai ini akan berdampak secara langsung pada sektor industri dan manufaktur.
Global Talent Crunch menyebutkan Indonesia diproyeksi kekurangan 18 juta tenaga ahli pada 2030. Hal ini tentu akan berpengaruh ditengah pertumbuhan startup dan e-commerce. Indonesia akan membutuhkan semakin banyak talenta digital yang menguasai teknologi informasi.
Demi menjembatani kebutuhan talenta di industri dengan para lulusan SMK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika Dirjen Aplikasi Informatika menginisiasi program SMK Coding. SMK Coding adalah program pelatihan intensif bersertifikat untuk membekali siswa SMK jurusan rekayasa perangkat lunak (RPL) dengan kemampuan teknis seperti pemrograman Android dan soft skill.
Menggandeng perusahaan web-hosting Niagahoster sebagai mitra, SMK Coding meluncurka kelas resmi batch pertama di Kota Yogyakarta.
“Salah satu team leader di perusahaan kami adalah lulusan SMK. Saya percaya anak-anak SMK ini punya potensi yang besar jika terjun ke industri. Kami siap mendukung pemerintah dalam program SMK Coding ini. Dengan orang-orang yang tepat di pemerintahan maka saya percaya permasalahan sumber daya manusia bisa diselesaikan,” kata Ade Syah Lubis, CEO Niagahoster dalam keterangannya, Senin (9/9/2019).
Selain untuk mendorong pemenuhan kebutuhan tenaga kerja di industri, SMK Coding ini juga diharapkan turut mendorong terbentuknya ekosistem industri digital yang semakin matang di Indonesia. Dengan kualitas talenta digital yang semakin baik maka penyerapan tenaga kerja ke industri juga diharapkan semakin cepat. Kegiatan ini digelar pada 7 September 2019 di Auditorium Sekolah Tinggi Multimedia MMTC Yogyakarta
“Kami ingin memangkas jumlah pengangguran lulusan SMK. Maka SMK Coding ini terselenggara. Di SMKCoding anak-anak ini tidak hanya belajar hal teknis tetapi kami juga beri materi persiapan karir, supaya mereka matang masuk ke industri.” ucap Sonny Hendra Sudaryana Kasie Perancangan Pemberdayaan Kreativitas TIK Kominfo yang hadir dalam acara peluncuran SMK Coding di Kota Yogyakarta.
Program SMK Coding ini akan memberi kesempatan 25 siswa jurusan RPL dengan kemampuan akademis terbaik di tiap SMK untuk mengikuti kelas intensif di akhir pekan selama 5 minggu.Setelah mengikuti kelas ini, siswa lulusan SMK Coding ini akan direkomendasikan ke startup atau perusahaan untuk mendapat kesempatan magang atau kerja praktek.
Hingga akhir tahun 2019, Kominfo menargetkan dapat meluluskan 120 siswa program SMK Coding di Kota Yogyakarta. Lulusan SMK Coding ini diharapkan menjadi tenaga kerja IT yang ahli, berkualitas, dan memiliki daya saing.
STEVY WIDIA
Discussion about this post