youngster.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Program Dukungan Beasiswa Belanda-Indonesia (NESO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) bertajuk “Kominfo-StuNed Joint Scholarship Program”. MoU ini terkait pemberian beasiswa bagi warga Indonesia di bidang komunikasi serta telekomunikasi.
Penandatanganan itu dilakukan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kominfo Basuki Yusuf Iskandar dengan NESO. Disaksikan oleh Direktur Nuffic Netherlands Education Support Offices Han Dommers dan Penasihat Bidang pendidikan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia Sarah Spronk.
Basuki mengatakan, langkah ini untuk mengembangkan sumber daya manusia di bidang komunikasi serta telekomunikasi. Termasuk mendorong generasi muda mendapatkan gelar pasca-sarjana. Demikian keterangan tertulis Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia Rabu (14/9/2016) di Jakarta.
Kerja sama ini diharapkan dapat memaksimalkan kapasitas dan sumber daya kedua lembaga untuk menyediakan lebih banyak beasiswa bagi warga Indonesia yang akan melanjutkan studi pasca-sarjana (Master Program) bidang terkait Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and Communications Technology/ICT) di Lembaga Pendidikan Tinggi Belanda.
Hal ini sekaligus menghubungkan tujuan Kominfo dalam mengembangkan sumber daya manusia dengan keahlian Belanda di bidang ICT. Kominfo setiap tahun mengirimkan 5 siswa untuk studi di Belanda.
“Kami sangat senang dapat menjembatani kerjasama antara Indonesia dan Belanda dalam pendidikan tinggi khususnya ICT. ICT selalu menjadi kebutuhan dan tidak heran memberikan kontribusi untuk perkembangan pesat bagi Indonesia, terima kasih juga atas dukungan Kominfo,” kata Direktur Nuffic Netherlands Education Support Offices Han Dommers.
StuNed merupakan satu-satunya program beasiswa bilateral yang didanai oleh pemerintah Belanda.
Sementara itu, Penasihat Bidang pendidikan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia Sarah Spronk mengatakan bahwa teknologi informasi adalah alat pemberdayaan, terutama bagi kaum muda di Indonesia. Dan pemerintah Belanda senang atas kerjasama dengan Indonesia di bidang akademik ini.
Program beasiswa ini akan ditawarkan kepada staff madya di bidang teknologi dan komunikasi untuk belajar di bidang yang terkait, yaitu Ekonomi (contohnya: e-commerce, e-business) dan Hukum cyber law dan hukum teknologi). Sebanyak maksimum 10 beasiswa akan diberikan selama dua periode yang akan dimplementasi pada 2017 dan 2018.
STEVY WIDIA
Discussion about this post