youngster.id - Pemerintah menargetkan 30 juta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) go digital pada 2023. Untuk itu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyiapkan sejumlah strategi.
Demi mengentaskan jumlah desa yang belum terakses internet tersebut, Kominfo membangun 1.200 Base Transceiver Station (BTS) pada tahun lalu. Tahun ini, kementerian menargetkan bisa membangun 4.200 BTS. Kementerian juga sudah menyiapkan anggaran untuk pembangunan BTS di daerah 3T tahun ini.
“Kami punya program pembangunan BTS di 12 ribu desa lebih. Ini agar semua desa bisa terjangkau akses internet 4G,” kata Semuel Abrijani Pangerapan Dirjen Aptika Kementerian Kominfo dalam webinar Katadata bertajuk #BanggaBuatanIndonesia Tuan Rumah di Negeri Sendiri baru-baru ini.
Adanya akses internet membuat masyarakat di perdesaan bisa berpartisipasi mengembangkan usahanya melalui platform digital. Produk-produk masyarakat desa disa dipasarkan lebih luas di platform digital.
Tahun lalu, Kominfo mencatat, ada 12.548 desa yang belum terakses internet 4G. Rinciannya, 9.113 desa yang masuk dalam kategori terdepan, terpencil dan tertinggal (3T). Sedangkan 3.435 lainnya di luar wilayah itu.
Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo pun telah menandatangani kontrak proyek penyediaan BTS di 2.700 desa pada awal tahun ini. Proyek itu mencakup wilayah Sumatra, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku, dan Sulawesi.
Strategi selanjutnya dengan memaksimalkan program literasi digital. “Persuasi dilakukan dalam literasi digital sejak internet masuk ke Indonesia. Keamanan dalam menggunakan teknologi digital juga penting,” kata Semuel.
Melalui program literasi digital, Kementerian Kominfo menargetkan sedikitnya 12,5 juta orang melek digital tahun ini. Kemudian, pada 2040 targetnya ada 50 juta orang memiliki tingkat literasi digital yang baik.
Strategi ketiga, melalui pelatihan langsung kepada UMKM. Kementerian Kominfo mempunyai beberapa jenis program pelatihan kepada UMKM, salah satunya pelatihan kewirausahaan digital (Digital Entrepreneurship Academy). Pelatihan itu masuk dalam program beasiswa Digital Talent Scholarship.
Selain itu, ada juga program peningkatan bisnis UMKM, atau scalling-up. Program ini menyasar sektor petani dan nelayan dalam mengembangkan bisnisnya melalui teknologi digital. Ada juga pelatihan pemasaran digital dan kemampuan bahasa inggris untuk UMKM dan pelaku usaha di desa wisata.
STEVY WIDIA
Discussion about this post