youngster.id - Pandemi virus Corona menunjukkan pentingnya manufaktur dan logistik yang terhubung. Internet of Things (IoT) membantu pelaku usaha manufaktur untuk bereaksi secara lebih fleksibel terhadap disrupsi karena pemanfaatan dan kondisi dari setiap mesin dapat dilacak secara langsung (real time), dan transparannya rantai pasokan.
“Terlebih dalam situasi seperti krisis sekarang ini, konektivitas menjadikan perusahaan lebih tangguh dan mampu menjaga kinerja tetap stabil,” ujar Rolf Najork, anggota dewan manajemen Bosch yang bertanggung jawab terhadap teknologi industri melalui siaran pers nya Selasa (7/7/2020).
Sebagai contoh, ketika kehadiran fisik tidak leluasa dijalankan lantaran adanya risiko terinfeksi virus, serah terima pekerjaan antarsif dapat dilakukan secara digital. Digitalisasi memungkinkan pemantauan dan pemeliharaan sistem dan mesin dari jarak jauh, tanpa perlu keberadaan teknisi di lokasi. Perangkat lunak cerdas mampu melacak barang dan pengiriman, serta memastikan stok, dari lokasi mana pun. Semua itu bisa terwujud berkat industri 4.0. Solusi terhubung membantu proses manufaktur dan logistik menjadi lebih mudah, lebih efisien, dan lebih fleksibel juga lebih tangguh.
Istilah industri 4.0 sudah tidak asing lagi sejak inisiatif peta jalan “Making Indonesia 4.0” diperkenalkan dan sangat didorong oleh Presiden Joko Widodo.
Meski demikian, tantangan yang dihadapi oleh banyak pelaku industri seperti kurangnya ruang instalasi, hambatan keahlian untuk mengintegrasikan sistem yang ada dengan unit cerdas baru, dan masih banyak lagi menjadi penghalang untuk implementasi solusi cerdas industri 4.0.
“Secara khusus, teknologi pembentuk (forming technology) bisa lebih hemat biaya, lebih cepat dan lebih intuitif melalui IoT,” kata Hasbi Lubis, Direktur Bosch Rexroth Indonesia.
Sebagai pionir IoT, Bosch telah mengimplementasikan konektivitas ke dalam proses manufaktur dan logistiknya mulai 2012 baik di pabrik sendiri maupun milik konsumennya. Hasilnya, pada 2019, lewat solusi terhubung untuk manufaktur dan logistik, Bosch berhasil membukukan penjualan hingga lebih dari 750 juta euro naik 25% dibandingkan tahun sebelumnya.
Bosch berkomitmen pada konektivitas. Berbagai proyek di ranah ini mendorong kemajuan dan memberikan manfaat yang terukur. Dengan bantuan industri 4.0, produktivitas di setiap lokasi pabrik bisa meningkat hingga 25 persen.
“Konektivitas sangatlah penting bagi pelaku usaha manapun untuk dapat tetap bersaing. Industri 4.0 adalah peluang karena menawarkan potensi yang sangat besar,” imbuh Najork.
Bosch tengah mengembangkan pabrik masa depan. Dalam upaya ini, perusahaan mengandalkan industri 4.0. Setelah menguji dan memvalidasi produk secara internal (termasuk menggunakannya untuk kebutuhan pabrik sendiri), Bosch akan memasarkannya ke perusahaan lain. Jajaran solusi meliputi perangkat lunak untuk manufaktur dan logistik, robot-robot yang membuat dan mengirim suku cadang, hingga sistem bantuan di tempat kerja.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post