youngster.id - Kontribusi Gojek secara keseluruhan ke perekonomian nasional mencapai Rp 104,6 Triliun di tahun 2019. Dengan metode perhitungan PDB, produksi yang terjadi di ekosistem Gojek selama tahun 2019 setara dengan 1% PDB nasional di tahun 2019.
Sebelum pandemi, mitra Gojek dari lima layanan yakni GoFood, GoPay, GoSend, GoCar dan GoRide berkontribusi sebesar Rp 104,6 triliun pada ekonomi Indonesia di 2019. Demikian temuan utama dari riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LDFE UI) yang berjudul “Peran Ekosistem Digital Gojek di Ekonomi Indonesia Sebelum dan Saat Pandemi COVID-19.”
“Riset ini menunjukkan peran ekosistem ekonomi digital dalam membantu UMKM, khususnya usaha mikro, untuk bertahan di masa pandemi. Kondisi pandemi ini menguji resiliensi (ketahanan), dan kemampuan adaptasi para pelaku usaha di masa krisis. Salah satu adaptasi itu adalah mengubah usaha tradisional menjadi usaha digital,” ungkapAlfindra Primaldhi Peneliti LD dalam siaran virtual, Senin (3/8/2020).
Menurtu dia, kontribusi langsung dari Gojek sebesar Rp 87,1 Triliun, dihitung dari selisih pendapatan mitra sebelum dan sesudah bergabung ke ekosistem Gojek. Selain itu, dampak Multiplier (multiplier effect) sebesar Rp 17,5 Triliun pada sektor-sektor UMKM yang berada di luar ekosistemnya, dihitung dari selisih pendapatan UMKM sebelum dan setelah Gojek beroperasi di sebuah kota.
Tampak juga bahwa para pelaku usaha cukup realistis melihat dampak panjang dari pandemi, namun mereka juga tetap optimis bahwa dengan berada dalam suatu ekosistem digital, usaha mereka dapat tetap tumbuh kedepannya, dan penghasilan mereka kembali seperti sebelum pandemi.
Riset ini juga menunjukkan bagaimana GoFood menjadi penyangga ekonomi bagi mereka yang penghasilannya terdampak pandemi terutama pegawai swasta. Riset menemukan 40% Mitra GoFood yang disurvei baru bergabung saat pandemi COVID-19 (sejak Maret 2020). Di antara mitra tersebut, 94% adalah pengusaha skala mikro. Lebih lanjut lagi, 43% di antara mereka merupakan pengusaha yang pertama kali mulai berbisnis.
“Riset ini juga menunjukkan bahwa sektor swasta turut terkena dampak dari pandemi. Proporsi mitra GoFood baru yang berasal dari pegawai swasta adalah sebesar 24%, sedangkan sebelum pandemi proporsi mitra dari pegawai swasta hanya 18%. Selain itu, mitra yang tidak punya pengalaman usaha sebelumnya meningkat hampir dua kali lipat menjadi 43% dibandingkan pendaftar sebelum pandemi. Maka, tampak bahwa usaha kuliner menjadi sumber penghasilan alternatif bagi orang-orang yang kehilangan, atau mengalami penurunan penghasilan selama pandemi. Keberadaan ekosistem ekonomi digital seperti Gojek mempermudah akses bagi pengusaha pemula,” jelas Alfindra.
Riset LD juga menemukan bahwa mayoritas mitra UMKM menganggap mereka mampu beradaptasi di situasi pandemi karena berada di ekosistem Gojek. UMKM yang merasa mampu beradaptasi selama pandemi dengan menjadi mitra adalah 92% mitra UMKM GoFood, 97% mitra UMKM social seller pengguna GoSend, dan 89% mitra UMKM GoPay.
STEVY WIDIA
Discussion about this post