youngster.id - Perluasan pasar dengan menyasar kota tier 2 dan tier 3 menjadi salah satu strategi utama Kredivo untuk terus membuka akses kredit yang terjangkau, aman dan mudah bagi lebih banyak kelompok masyarakat underbanked di Indonesia.
Merujuk pada data internal Kredivo, pengguna Paylater di wilayah tier 2 dan tier 3 di Indonesia naik sebesar 52% pada semester 1 tahun 2022 dibanding periode yang sama tahun lalu.
Director of External Affairs Kredivo Andy N Gultom mengatakan, merujuk pada data internal Kredivo, pengguna Paylater di wilayah tier 2 dan tier 3 di Indonesia naik sebesar 52% pada semester 1 tahun 2022 dibanding periode yang sama tahun lalu. Hal ini mendorong Kredivo untuk meningkatkan literasi keuangan dengan menggelar acara Generasi Djempolan di Universitas Indo Global Mandiri, Palembang.
“Sebagai kota tier 2, Palembang memiliki potensi yang cukup cerah bagi perkembangan industri Paylater. Pada semester 1 tahun 2022, jumlah pengguna Kredivo di Palembang meningkat lebih dari 75% dari pada semester 1 tahun sebelumnya. Sedangkan dari kategori umur, sebanyak 62% milenial usia 26 – 44 di Palembang telah menjadi pengguna Kredivo,” ungkap Andy dalam keterangan pers, Senin (24/10/2022).
Berkaitan dengan hal ini, Kredivo meningkatkan literasi keuangan dengan menggelar acara Generasi Djempolan di Universitas Indo Global Mandiri, Palembang.
“Palembang memiliki potensi pasar yang cukup besar bagi perkembangan industri Paylater. Oleh karena itu, Kredivo meyakini bahwa industri Paylater di Palembang akan terus tumbuh seiring dengan semakin masifnya upaya Kredivo dalam melakukan edukasi mengenai Paylater,” kata Andy lagi.
Kali ini, Kredivo menyasar kalangan mahasiswa di Palembang yang merupakan bagian dari generasi digital native, agar mereka paham urgensi dalam menjaga keamanan data pribadi ketika berinteraksi atau bertransaksi di dunia digital.
“Kami juga berharap bahwa sebagai agent of change, mahasiswa dapat mendorong peningkatan literasi digital di masyarakat, khususnya terkait keamanan data pribadi,” ujar Andy.
Pada acara ini, Kredivo menggandeng Johan Wijaya Kusuma, IT Konsultan untuk berdiskusi bersama mahasiswa Palembang mengenai pentingnya menjaga keamanan data pribadi di era digital.
Johan Wijaya Kusuma, IT Konsultan mengatakan, dewasa ini, fenomena kebocoran data dan penyalahgunaan data pribadi telah semakin marak di Indonesia. Menurut data Surfshark, sejumlah 1,04 juta akun mengalami kebocoran data di Indonesia selama kuartal II 2022, jumlah itu melonjak 143% dari kuartal I 2022.
Angka tersebut semakin memvalidasi bahwa peran aktif setiap individu dalam menjaga data pribadi di dunia digital semakin dibutuhkan saat ini.
Menurut Johan, ada beberapa cara yang dapat masyarakat lakukan untuk menjaga keamanan data. Pertama, secara rutin mengganti password. Kedua, menghindari situs tidak jelas yang berpotensi menjadi situs phising. Ketiga, hindari menggunakan wifi dan komputer umum untuk mengakses situs dengan informasi sensitif (seperti e-banking). Keempat, waspada terhadap email atau pesan yang berisi permintaan data pribadi pengguna.
“Meskipun terlihat mudah, terkadang masih saja ada pihak yang menjadi korban. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya menjaga keamanan data pribadi ketika di internet perlu untuk ditingkatkan,” ujarnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post