Laju e-commerce Tak Terbendung

Presiden Jokowi di Pameran Indonesia E-Commerce Summit & Expo (IESE) 2016 (Foto: Dok. Youngsters.id)

youngster.id - Laju pertumbuhan industri e-commerce Tanah Air tak terbendung. Hal ini terlihat dari makin maraknya para pemain anyar yang berkiprah di bisnis situs belanja online sepanjang tahun ini.

Daniel Tumiwa, Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (Idea) menyatakan pertumbuhan bisnis situs belanja di semester satu tahun ini antara 30%-40%. “Ini terjadi karena market sudah ready,” ujar Daniel pada acara talkshow Bring Up, Embarsing e-Commerce Booming belum lama ini di Jakarta.

Melihat hasil ini, ia pun optimistis bisnis situs belanja di Indonesia bakal tumbuh di akhir tahun ini. Menurut data Insideretail, nilai transaksi e-commerce sepanjang tahun ini diperkirakan mencapai US$ 4,89 miliar. Naik 37% dari transaksi tahun lalu yang setara US$ 3,56 miliar.

Beberapa “pemain” di situs belanja di semester pertama tahun ini yakni tanahabang.com, Stock Sale, Cashless, dan Nida Rooms. Serta sejumlah pemain yang tidak muncul ke permukaan. Hal ini tidak terlepas dari transaksi bisnis di situs belanja yang sudah berlipat-lipat.

Sementara itu, situs marketplace Blibli semester ini mengalami peningkatan transaksi lima kali lipat dibandingkan semester I-2015. Maklum, salah satu lini bisnis Grup Djarum ini gencar ekspansi. Selain menambah beragam produk, Bibli juga ekspansi dengan menambah metode pembayaran.

“Seperti kami bekerjasama dengan Indomaret dan jaringan distribusi membaik,” kata Kusumo Martanto, Chief Executive Officer Blibli.

Melihat hasil yang positif di semester satu ini, Blibli, menargetkan pertumbuhan transaksi hingga lima kali lipat di akhir tahun ini. Untuk nilai, Kusumo belum mau berbagi.

Tak mau kalah, Regan Dwinan, Head of Communication and Partnership Matahari Mall mengklaim pihaknya mengalami kenaikan penjualan tiga kali lipat di kuartal II-2016 ini. Adapun trafiknya melonjak lima kali lipat dibandingkan dengan kuartal I-2016.

Sama seperti Bibli, ia memproyeksikan kenaikan transaksi bisnis di situs ini di semester kedua nanti tidak jauh berbeda dengan semester satu lantaran ada even akbar para pebisnis online yakni hari belanja online nasional (Harbolnas) yang jatuh pada bulan September 2016 nanti.

Melihat bisnis online yang gurih di pasar domestik, Daniel khawatir hasil yang diraih para pebisnis online lokal bisa tersaingi bahkan dikalahkan oleh pemain asing. Menurut Idea, situs online raksasa asal Amerika Serikat, Amazon akan membuka lapak di Indonesia.

“Amazon akan akan menghabiskan investasi US$ 600 juta untuk tahun pertamanya di sini,” kata Daniel.

STEVY WIDIA

Exit mobile version