youngster.id - CLEO (PT Sariguna Primatirta Tbk) mencatat kinerja penjualan solid sepanjang sembilan bulan pertama 2025 dengan nilai Rp2,09 triliun, tumbuh 6% secara tahunan (YoY). Pertumbuhan ini melampaui rata-rata pertumbuhan historis industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Indonesia yang berada di kisaran 5% per tahun.
Seluruh segmen produk CLEO menunjukkan performa positif. Penjualan segmen botol tercatat Rp1,15 triliun atau meningkat 7% YoY dan menjadi penyumbang utama pendapatan perusahaan. Segmen non-botol ikut tumbuh 4% menjadi Rp897,02 miliar.
Di tengah persaingan industri AMDK yang semakin ketat, CLEO terus memperluas jaringan pabrik dan distribusi serta menjalankan berbagai inisiatif inovasi. Perusahaan juga mengoptimalkan penggunaan teknologi dari proses produksi hingga distribusi untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Hingga akhir kuartal III 2025, CLEO mampu membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp305,12 miliar.
CEO CLEO, Melisa Patricia, menyatakan bahwa kombinasi ekspansi dan inovasi telah memberikan fondasi kuat bagi pertumbuhan perusahaan.
“Pencapaian ini menunjukkan efektivitas strategi kami. Dampak positif dari ekspansi dan inovasi akan semakin terlihat pada tahun mendatang,” ujar Melisa, dikutip Senin (1/12/2025).
Pada tahun ini, CLEO juga meluncurkan Cleo Eco Lite, produk berkemasan lebih ringan dan ramah lingkungan, bertepatan dengan ulang tahun perusahaan ke-22 pada 14 November. Inisiatif ini menegaskan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan.
CLEO saat ini mengoperasikan 32 pabrik di berbagai wilayah Indonesia dan tengah menambah tiga pabrik baru di Palu, Pontianak, dan Pekanbaru yang ditargetkan beroperasi penuh pada 2026. (*AMBS)



















Discussion about this post