Laporan iPrice: GoPay Raih Pengguna Bulanan Tertinggi di Indonesia

gopay

Gopay. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - iPrice Group berkolaborasi dengan App Annie merangkum perkembangan layanan e-wallet di Indonesia mulai dari kuartal keempat 2017 hingga kuartal kedua 2019. Gojek, termasuk GoPay dan seluruh layanannya, menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh dan digunakan tiap bulannya. Disusul Ovo, Dana, LinkAja dan Jenius.

Perusahaan riset itu mencatat, 70% transaksi di aplikasi Gojek menggunakan GoPay sebagai sarana pembayaran. “GoPay juga merupakan metode pembayaran utama dari GoFood, yang juga merupakan layanan pesan-antar makanan terbesar di Asia Tenggara,” demikian dikutip dari laporan iPrice baru-baru ini.

Bank Indonesia (BI) mencatat, ada 38 dompet elektronik (e-wallet) yang mendapat lisensi resmi. Pada 2018, transaksi melalui layanan ini mencapai US$ 1,5 miliar. Medium mencatat, 30% dari total transaksi uang elektronik di Indonesia berasal dari GoPay.

Layanan dari Gojek ini terbilang konsisten memimpin sebagai aplikasi yang paling sering digunakan sejak akhir tahun 2017 hingga sekarang. Sementara itu di posisi lima besar terus terjadi perubahan, efek dari strategi yang diterapkan oleh masing-masing perusahaan penyedia aplikasi.

Kali ini, Aplikasi e-wallet OVO menduduki peringkat kedua berdasarkan jumlah unduhan per Kuartal II 2019. Layanan dompet digital ini digunakan di Grab, Tokopedia hingga maskapai penerbangan Wings Air, Batik Air dan Lion Air.

Posisi ketiga ditempati oleh dompet digital besutan Emtek group dan Ant Financial (Alipay), DANA. Berdasarkan data iPrice Group, pengguna aktif bulanan DANA relatif stabil sejak akhir tahun lalu. Sedangkan LinkAja menempati posisi keempat dengan jumlah unduhan aplikasi terbanyak per Kuartal II 2019. E-wallet milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki sekitar 22 juta pengguna. iPrice juga mencatat bahwa pengguna aktif bulanan LinkAja stabil sejak Kuartal II 2018.

BI memperkirakan, transaksi melalui uang elektronik mencapai US$ 25 miliar pada 2023. Regulator pun meluncurkan standardisasi kode QR (QRIS). Fasilitas ini memungkinan satu kode QR bisa dipindai dengan beragam aplikasi e-wallet. Layanan ini diharapkan bisa menjadi metode pembayaran bagi 65 juta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version