Sabtu, 27 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News

Layanan Cloud Computing Berkontribusi Rp35 Triliun ke Perekonomian Indonesia

24 Agustus 2022
in News
Reading Time: 3 mins read
Cloud Computing

Teknologi Cloud Computing Dukung Proses Bisnis Insurtech Qoala Lebih Efisien dan Efektif (Foto: Ilustrasi)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Komputasi awan (cloud computing)—penyedia jasa infrastruktur, layanan, dan perangkat lunak sesuai permintaan melalui jaringan, memainkan peran penting dalam agenda transformasi digital Indonesia.

Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana untuk mengembangkan Pusat Data Nasional (PDN), yang bertujuan untuk mengkonsolidasikan dan merampingkan berbagai aplikasi layanan publik menuju Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) atau sistem pemerintahan elektronik (e- government).

Sayangnya, adopsi komputasi awan di Indonesia, khususnya di sektor publik, masih terbatas dan jauh tertinggal dari negara-negara lain. Menurut peringkat E-Government Development Index (EGDI) E-government negara ini masih dalam tahap awal adopsi. Survei E-Government 2020 Perserikatan Bangsa-Bangsa 2020 menunjukkan bahwa EGDI Indonesia berada di peringkat 88, dari 193 negara. Fakta ini mengindikasikan bahwa digitalisasi pelayanan publik di Indonesia perlu lebih ditingkatkan.

Berdasarkan hasil riset Centre for Strategic and International Studies (CSIS) tentang adopsi cloud computing di sektor publik Indonesia, ditemukan baru 30%–dari 169 lembaga publik yang disurvei–yang telah menggunakan layanan cloud, dengan yang terendah ada di sektor kesehatan atau rumah sakit (8,8%) dan pemerintah daerah (25%).

Namun, prospek adopsi cloud di sektor publik Indonesia cukup cerah, karena ada hampir 40% organisasi publik yang berencana untuk menggunakannya di masa depan.

Baca juga :   Mahasiswi Ini Berbagi Kisah Ikuti Program JuaraGCP Season 7

Lembaga publik mengadopsi teknologi cloud hanya sebagai tambahan atau perpanjangan dari server lokal dan colocation, yaitu, hanya ketika mereka menganggap kapasitas yang ada tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan tidak melibatkan data sensitif. Sebagian besar organisasi sektor publik yang menggunakan cloud telah menggunakan server lokal (63%) atau colocation (23%) sebelumnya.

Lembaga publik yang menggunakan cloud telah memperoleh berbagai manfaat seperti pengurangan biaya, peningkatan efisiensi dan produktivitas, kelincahan dan skalabilitas, serta ketahanan.

Lebih dari 27% dan hampir 10%, lembaga publik yang menggunakan cloud menunjukkan bahwa lembaga mereka masing-masing mendapatkan penghematan biaya sekitar 0-10% dan 11-20%. Setelah adopsi cloud, jumlah aplikasi yang dikembangkan dalam satu tahun meningkat dari hampir 4 aplikasi menjadi lebih dari 6 aplikasi dan rata-rata waktu yang dihabiskan oleh masyarakat untuk mengakses aplikasi meningkat dari sekitar 7 jam menjadi lebih dari 8 jam.

Adopsi cloud computing di sektor publik Indonesia juga bermanfaat bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Adopsi cloud di lembaga publik diperkirakan dapat meningkatkan pertumbuhan PDB negara sebesar 0,03 hingga 0,37 poin persentase atau setara dengan penambahan PDB sebesar Rp35 triliun. Cloud computing juga meningkatkan kesempatan kerja sebesar 0,02 hingga 0,08 poin persentase, atau menciptakan hingga 95 ribu lapangan kerja baru. Selain itu, hal ini juga dapat menyebabkan penurunan ICOR sekitar -0,1 hingga -1,23 poin persentase, yang menyiratkan peningkatan efisiensi dalam perekonomian secara keseluruhan.

Baca juga :   Program Bangkit Class 2023 Jaring 9000 Mahasiswa Untuk Pelatihan Teknologi Terkini

Sejatinya, berdasarkan riset CSIS, adopsi komputasi awan di sektor publik Indonesia menghadapi beberapa hambatan dan tantangan serius. Faktor-faktor hambatan ini termasuk mispersepsi mengenai risiko keamanan dan masalah privasi data, ketidakpastian peraturan dan dukungan hukum, sistem pengadaan di pemerintahan, serta kurangnya keterampilan dan mendukung infrastruktur broad band.

Misalnya, mayoritas non-pengguna dan pengguna cloud (atau masing-masing lebih dari 55% dan hampir 65%) menyebutkan kekhawatiran tentang keamanan dan privasi data sebagai faktor utama yang mencegah atau membatasi mereka untuk menggunakan cloud. Sementara, hambatan ketidakpastian tentang hukum dan peraturan yang ada ditunjukkan oleh 33% non-pengguna menunjukkan lebih dari 25% pengguna cloud dan hambatan ini juga sebagian besar terkait dengan persepsi risiko keamanan dan masalah perlindungan data.

Baca juga :   DBS Menjadi Bank Digital Terbaik di Dunia

Kepala Departemen Ekonomi CSIS, Fajar Hirawan, Ph.D, mengatakan, Pemerintah Indonesia perlu mengembangkan strategi cloud dan rencana adopsi yang baik dan bisa diterapkan agar dapat benar-benar memanfaatkan potensi cloud dalam meningkatkan layanan publik Indonesia.

“Untuk benar-benar memanfaatkan potensi cloud dalam meningkatkan layanan publik Indonesia dan sepenuhnya meningkatkan pembangunan ekonomi negara, Pemerintah Indonesia harus menciptakan lingkungan peraturan yang kondusif untuk cloud. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan pemahaman di antara pejabat pemerintah tentang keamanan dan perlindungan data di cloud; menerapkan mekanisme akuntabilitas data dan mengembangkan kerangka klasifikasi data; dan mencegah potensi konflik antara pemerintah pusat dan daerah,” saran Fajar, Rabu (24/8/2022).

Penelitian CSIS ini menggunakan pendekatan metode campuran (mixed-method) yang meliputi pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Studi ini melakukan survei, kelompok diskusi terfokus (focus group discussion), dan wawancara dengan personel IT dan pengambil keputusan di sektor publik, termasuk instansi pemerintah daerah dan pusat, perguruan tinggi dan rumah sakit yang berlokasi di 5 provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Gorontalo. (*AMBS)

 

Tags: Centre for Strategic and International Studies (CSIS)cloud computinglayanan publikTransformasi Digital Indonesia
Previous Post

Aplikasi Rekrutmen KUPU Cocokkan Profil Pencari dan Pemberi Kerja

Next Post

Telkom Dukung Kolaborasi Komunitas Kreatif dan Digitalisasi UMKM Melalui Peresmian IndigoSpace SDK Semarang

Related Posts

paltform digital
Headline

Perlu Kolaborasi Agar Potensi Platform Digital Jadi Alat Layanan Publik

20 Agustus 2025
0
Talenta Akselerator 2024
Headline

Talenta Akselerator 2024: Inisitaif Transformasi Digital Indonesia Melalui Inovasi Startup

25 Juni 2024
0
transformasi digital
Headline

Kolaborasi Metrodata dan FPT IS untuk Pengembangan Teknologi Digital Berbasis AI

16 Januari 2024
0
Load More
Next Post
IndigoSpace SDK Semarang

Telkom Dukung Kolaborasi Komunitas Kreatif dan Digitalisasi UMKM Melalui Peresmian IndigoSpace SDK Semarang

Albert Surjaudaja

Albert Surjaudaja : Hadirkan Solusi Kepemilikan Rumah Yang Mudah Bagi Milenial

Ternak Uang Raymond Chin

Ternak Uang Hadirkan Wadah Para Emiten untuk Jangkau Investor Milenial

Discussion about this post

Recent Updates

Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
AICO Community, Jembatani Kemampuan Mahasiswa Menggunakan dan Menciptakan Teknologi AI

AICO Community, Jembatani Kemampuan Mahasiswa Menggunakan dan Menciptakan Teknologi AI

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
AICO Community, Jembatani Kemampuan Mahasiswa Menggunakan dan Menciptakan Teknologi AI

AICO Community, Jembatani Kemampuan Mahasiswa Menggunakan dan Menciptakan Teknologi AI

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version