youngster.id - Layanan musik streaming Yonder mengakhiri layanan mereka di Indonesia mulai 23 Maret 2018. Dalam pengumuman Yonder meminta maaf harus melakukan suspensi terhadap layanan ini.
“Kami tengah mencari cara agar tetap bisa memberikan pengalaman mendengarkan musik ke pelanggannya. Kami menyakini Indonesia adalah pasar yang strategis untuk layanan streaming musik. Kami memiliki hubungan yang baik dengan ekosistem musik di Indonesia,” ungkap Jack Denney, Vice President for South East Asia Yonder Music Indonesia dalam pengumuman tersebut.
Dia mengungkapkan, dalam lima bulan terakhir pelanggan Yonder tumbuh 500%. Bahkan ketika dilakukan suspensi kemarin, pertumbuhan kami di Maret itu yang tertinggi. Namun mereka tak berhasil memperpanjang kontrak dengan XL Axiata dan Universal Music untuk pasar Indonesia. “Tanpa dua hal penting itu (perpanjangan kontrak), tak mungkin kami melanjutkan investasi di pasar Indonesia,” katanya.
Yonder masuk ke Indonesia dua tahun lalu lumayan unik dengan hanya menggandeng XL Axiata. Yonder Music memasuki pasar Asia dengan peluncurannya di Malaysia pada 19 November 2015 dan mencatat prestasi menakjubkan dengan total lebih dari 200 ribu pengguna dalam kurun waktu 3 bulan.
Menurut Jack, Yonder bisa mendapatkan peluang untuk kembali ke Indonesia. “Tetapi sejauh ini belum ada rencana yang tepat kapan itu bisa direalisasikan. Kami memiliki tim yang hebat di Indonesia dan mereka sudah bekerja keras untuk membesarkan Yonder,” katanya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post