youngster.id - Dalam rangka sinergi kemitraan dalam bidang pembangunan sumber daya manusia, antara Indonesia dan Jepang, Japanese Student Service Organization (JASSO) memberikan beasiswa kepada lima perguruan tinggi di Indonesia untuk mengikuti Spring Program di Kumamoto University, Jepang pada 14 – 23 Februari 2017 lalu.
Kelima universitas yang menerima beasiswa JASSO ini adalah Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Gadjah Mada (UGM), Telkom University (Tel-U) dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Total mahasiswa yang mendapat beasiswa sebanyak 21 orang.
Pembukaan program dan orientasi 2017 Spring Program Kumamoto University dimulai tanggal 15 Februari 2017. Di acara orientasi tersebut diadakan pembagian grup atau kelompok. Total dibagi menjadi 10 grup yang terdiri dari 80 orang peserta yang berasal dari 12 negara. Dengan latar belakang budaya, agama, dan bahasa yang berbeda, dibutuhkan toleransi yang tinggi dalam berinteraksi. Terutama dalam pengucapan bahasa Inggris yang setiap peserta mempunyai dialek yang berbeda dalam pengucapannya.
Setelah selesai orientasi dan saling mengenal satu sama lain terutama di dalam grupnya, peserta disuguhkan beberapa materi kuliah hingga penutupan program. Tema perkuliahan diantaranya, “Kumamoto Earthquake in Aso, Interesting Geological Sites in Aso, Minamata Disease, Land of Water, Water Sustainability, Japanese Sweets, J-Pop, dan Marriage and Family in Japan”.
Selain perkuliahan di kelas, pseserta juga diberi kesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat yang sesuai dengan tema perkuliahan agar lebih memudahkan peserta dalam memahami dan mengimplementasikan ilmu perkuliahan yang telah didapat di kelas. Tempat-tempat yang peserta kunjungi adalah Mount Aso, Aso Vulcanic Museum, Aso Shrine, Michi-no-eki Aso, Kengun Water Center, Minamata Disease Museum, Minamata Information Center, dan Minamata Memorial.
Untuk mendalami kearifan lokal budaya Jepang, peserta pun diberi kesempatan untuk membuat kaligrafi Jepang atau Kanji. Di sana peserta mengekspresikan dirinya melalui kaligrafi tersebut. Ada yang menulis nama keluarga, istilah istilah, dan lain lain. Lalu, setelah perkuliahan Japanese Sweets, peserta pun diberi kesempatan untuk membuat Wagashi atau manisan Jepang yang berasal dari bahan kacang-kacangan dan menggunakan pewarna makanan yang aman.
Penutupan program terjadi pada 22 Februari 2017. Di penutupan program diadakanlah pembagian sertifikat.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post