youngster.id - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mendirikan Smart Technology Incubator (STI). Pendirian ini STI merupakan sarana layanan dalam mengonversi hasil-hasil penelitian menjadi produk bisnis oleh para wirausahawan muda dengan memanfaatkan inovasi teknologi dari sumber daya di dalam dan luar negeri.
Kepala (LIPI), Iskandar Zulkarnain mengatakan, pendirian pendirian (STI) atau Inkubator Teknologi Cerdas (INTeC) bertujuan agar segala macam hasil riset dan inovasi bisa dilirik oleh industri.
“Kalangan akademisi atau lembaga litbang, bisnis, dan pemerintah saat ini belum bersinergi dengan baik. Akibatnya, hasil riset yang dihasilkan belum dapat diserap maksimal oleh kalangan industri untuk kesejahteraan masyarakat. Di sinilah perlunya peran inkubator teknologi untuk menjembatani hal tersebut,” papar Iskandar pada peresmian STI belum lama ini di Kampus LIPI Bandung, Jawa Barat.
Sementara itu, Bambang Subiyanto, Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI mengatakan, LIPI telah memberikan layanan inkubasi teknologi yang mencakup penyediaan layanan pendampingan teknis dan bisnis, penyediaan pembiayaan awal, penyediaan ruang kantor, dan fasilitasi akses pemasaran dan pengetahuan lainnya kepada tenan-tenan yang direkrut melalui proses seleksi yang ketat. Layanan ini diberikan melalui Pusat Inovasi LIPI.
“Penggunaan nama inkubator sejalan dengan titel Bandung sebagai smart city serta invensi yang dihasilkan di satuan kerja LIPI yang berada di Bandung,” ucap Bambang. Dia berharap berbagai hasil penelitian LIPI siap diimplementasikan oleh mitra kerjasama lewat STI.
Hal senada juga disampaikan Kepala Pusat Inovasi LIPI, Nurul Taufiqu Rochman. Menurut dia, peran LIPI sebagai inkubator dalam pendampingan perusahaan pemula berbasis teknologi, khususnya di bidang smart technology perlu ditingkatkan. “Sebab, ini dapat meningkatkan dan menguatkan kerjasama LIPI dengan mitra agar mendapat masukan dalam peningkatan layanan LIPI,” tutup Nurul.
STEVY WIDIA
Discussion about this post