youngster.id - Meskipun jumlah pengguna Internet di Indonesia sangat besar, tapi tingkat literasi digitalnya disebut masih rendah termasuk di kalangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Fadjar Hutomo mengatakan media digital sangat berperan dalam segala aspek kehidupan masyarakat sekarang ini, salah satunya di sektor perdagangan. Tingkat inklusi digital Indonesia disebut baik karena pengguna media sosial sangat banyak dan tingkat penggunaan internet juga mencapai 60% dari populasi.
Data Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) memang menyebutkan per 2016 terdapat 132,7 juta penduduk Indonesia yang telah terhubung ke internet. Jumlah itu lebih dari separuh penduduk Indonesia.
Namun, hal ini berbanding terbalik dengan tingkat literasi digitalnya. Kondisi itu antara lain ditunjukkan dengan banyaknya hoax atau berita bohong yang beredar.
“Di e-commerce juga literasi digital perlu ditingkatkan. Kita tentu tidak ingin Indonesia dijadikan pasar saja,” tutur dia dalam peluncuran program #KamuJugaBisa oleh Lazada, Bank Mandiri, Telkomsel, dan JNE, Kamis (18/5/2017).
Pelaku usaha dengan literasi digital yang baik akan memahami cara-cara memasarkan produk dengan tepat sesuai target pasar dan tidak mengelabui konsumen terkait barang yang ditransaksikan, baik secara sengaja maupun tidak.
Fadjar melanjutkan potensi anak-anak muda Nusantara harus dimanfaatkan agar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) nasional bisa berkembang secara maksimal. Dengan demikian, sektor itu dapat menyumbangkan kontribusi yang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Berdasarkan riset Deloitte pada 2015, dari sekitar 57 juta UMKM yang ada di Indonesia, baru 18% yang telah menggunakan media digital untuk mengembangkan usahanya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post