Rabu, 1 Oktober 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News

Love Scam, Penipuan Menggunakan Teknologi AI

19 Februari 2025
in News
Reading Time: 2 mins read
Scam Love

Love Scam, Penipuan Menggunakan Teknologi AI (Foto: Ilustrasi)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Otoritas Jasa Keuangan Indonesia mengungkapkan modus penipuan digital selama tiga bulan terakhir, yang menyebabkan kerugian bagi korban sebesar Rp700 miliar. Hal ini terungkap dari lebih dari 42.000 pengaduan melalui Indonesia Anti Scam Center (IASC). Salah satu penipuan yang terjadi adalah Love Scam, di mana para penipu menggunakan identitas palsu atau teknologi deepfake.

Salah satu aspek yang paling mengkhawatirkan dari tren ini adalah bagaimana AI dapat mengaburkan batas antara interaksi manusia dan digital. Dengan chatbot yang didorong oleh AI menjadi lebih canggih dan mampu meniru koneksi emosional, penipu menemukan cara baru untuk mengeksploitasi teknologi ini. Dari persona yang dihasilkan oleh deepfake hingga percakapan yang dibantu AI yang membangun kepercayaan seiring waktu, modus yang terus berkembang ini membuat semakin sulit bagi korban untuk membedakan antara cinta yang tulus dan penipuan.

Baca juga :   Pengaduan Konten Negatif Pakai Sistem Ticketing

“Dengan AI yang semakin maju, semakin sulit untuk membedakan apakah video atau foto itu asli, yang telah terbukti bermasalah ketika pria berusaha mendekati seorang wanita ataupun sebaliknya,” kata Wafa Taftazani, General Manager Indonesia di Tools for Humanity.

Dalam riset global baru yang dilakukan oleh World menunjukkan bahwa lebih dari satu dari empat responden mengakui telah menggoda chatbot yang didorong oleh AI. Survei ini menunjukkan pengaruh AI yang semakin meningkat dalam hubungan sosial dan evolusi global, termasuk di Indonesia, dari pendampingan digital.

Hasil survey menyebutkan, lebih dari seperempat responden (26%) mengaku menggoda chatbot atau AI, baik untuk bersenang-senang atau tanpa disadari. Sebagian besar 90% responden menunjukkan bahwa mereka lebih suka aplikasi kencan menyertakan sistem verifikasi untuk memastikan bahwa pengguna adalah manusia nyata.

Sebanyak 60% partisipan telah mencurigai atau menemukan bahwa seseorang yang mereka cocokkan adalah bot atau AI. Sedangkan 61% responden mengatakan mereka khawatir akan menemui bot atau profil palsu di aplikasi kencan.

Baca juga :   Raih Pendanaan Seri A, Cove Siapkan Perumahan Terjangkau di Asia Tenggara

Laporan itu juga menyebutkan dua pertiga responden (66%) percaya bahwa aplikasi kencan tidak mengambil langkah-langkah yang memadai untuk memverifikasi manusia yang nyata. Sementara 21% responden mengatakan mereka telah mengalami upaya phishing, 10% mengatakan mereka telah berinteraksi dengan bot, dan 15% mengatakan mereka telah menemui baik phishing maupun bot.

Menurut temuan tersebut, orang-orang semakin nyaman dan bergantung pada teknologi komunikasi berbasis AI, melampaui layanan pelanggan konvensional dan pertukaran fungsional untuk terlibat pada tingkat yang lebih dalam. Orang Indonesia juga mengadopsi koneksi digital ini seiring dengan perkembangan teknologi AI, dengan chatbot yang semakin emosional dan interaktif.

Aplikasi dan situs kencan online digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Namun, penipuan kencan online semakin umum selain kisah-kisah sukses dalam dunia percintaan online.

Baca juga :   Penipuan di Sektor Keuangan Indonesia Naik Hampir 2x Lipat, VIDA Hadirkan Solusi Preventif

Hingga saat ini, lebih dari 10 juta orang di dunia telah memverifikasi kemanusiaan mereka dengan World ID, ‘Proof of human’ digital dari World untuk internet, dan lebih dari 20 juta telah mengunduh aplikasi World di seluruh dunia. Aplikasi dari teknologi tersebut tidak terbatas, memungkinkan segala hal mulai dari jejaring sosial dan aplikasi kencan tanpa bot hingga sistem pemungutan suara dan pemilihan online yang lebih transparan, di mana manusia nyata adalah norma.

“Kami percaya bahwa Proof of Human sangat penting: memastikan bahwa ada orang asli di ujung sana sangat penting untuk mencegah penipuan dan melindungi kesejahteraan mental kita,” tutup Wafa.

 

HENNI S.

Tags: Deepfakeidentitats palsuLove Scam
Previous Post

Media Sosial Pengaruhi Tren Liburan Gen Z Indonesia

Next Post

Review TV Polytron 32 Inch HD Ready PLD-32TV1855, Gambar Jernih dan Suara Menggelegar!

Related Posts

penipuan AI
News

Perlu Kolaborasi Industri Lawan Penipuan AI, Deepfake, dan Account Takeover

8 Maret 2025
0
Penipuan di Sektor Keuangan
News

Penipuan di Sektor Keuangan Indonesia Naik Hampir 2x Lipat, VIDA Hadirkan Solusi Preventif

23 Desember 2024
0
CEO Microsoft Dukung Komunitas Developer di Indonesia
News

Microsoft Kembangkan Alat Pendeteksi Konten Manipulasi Berbasis AI

7 September 2020
0
Load More
Next Post
polytron led tv

Review TV Polytron 32 Inch HD Ready PLD-32TV1855, Gambar Jernih dan Suara Menggelegar!

Hyundai Hadirkan Teknologi Kenyamanan Berkendara Kala Mudik Lewat Smartphone

Hyundai Hadirkan Teknologi Kenyamanan Berkendara Kala Mudik Lewat Smartphone

insurtech Igloo

Kembangkan Bisnis Embedded Insurance, Insurtech Igloo Perluas Kemitraan

Discussion about this post

Recent Updates

JQRBT

JQRBT Crypto Tergiur Masuki Pasar Kripto Indonesia yang Bernilai Rp650 Triliun

1 Oktober 2025
Astra Property

Perkuat Portofolio di Sektor Infrastruktur Industri & Logistik, Astra Property Akuisisi Mega Manunggal Property

1 Oktober 2025
Nafas Indonesia

Nafas Indonesia: Bahaya Asap Rokok di Dalam Ruangan

1 Oktober 2025
WhatsApp Hadirkan Meta AI, Chatbot Serbaguna Berbasis Kecerdasan Buatan

Fitur Baru WhatsApp, Bisa Bikin Gambar Bergerak Hingga Personalisasi Tema Chat

1 Oktober 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
JQRBT

JQRBT Crypto Tergiur Masuki Pasar Kripto Indonesia yang Bernilai Rp650 Triliun

1 Oktober 2025
Astra Property

Perkuat Portofolio di Sektor Infrastruktur Industri & Logistik, Astra Property Akuisisi Mega Manunggal Property

1 Oktober 2025
Nafas Indonesia

Nafas Indonesia: Bahaya Asap Rokok di Dalam Ruangan

1 Oktober 2025
WhatsApp Hadirkan Meta AI, Chatbot Serbaguna Berbasis Kecerdasan Buatan

Fitur Baru WhatsApp, Bisa Bikin Gambar Bergerak Hingga Personalisasi Tema Chat

1 Oktober 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version