youngster.id - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Kementerian Koperasi dan UKM menyediakan dana Rp 100 miliar guna membantu pengembangan koperasi di NTT. Jika dinas koperasi setempat mampu mengelola dana bergulir ini secara baik, LPDB bisa mengalokasikan dana lebih dari yang ada.
Kegiatan bimtek LPDB diikuti sekitar 300-an pengurus koperasi dan UKM di Kota Kupang dan sekitarnya. Dirut LPDB, Kemas Danial mengatakan, dana yang disiapkan LPDB merupakan dana bergulir kredit lunak dan bukan dana hibah sehingga harus dikembalikan oleh koperasi.
Bunga kredit dana bergulir ini sangat kecil cuma 0,3 % perbulan. Bahkan untuk sektor rill disiapkan dengan bunga kredit 0,2 % perbulan.
“Bagi kepala dinas yang tidak mampu kelola, kita akan alihkan ke daerah lain, kita alihkan ke Aceh,” kata Kemas dalam siaran pers pembukaan Sosialisasi dan Bimtek LPDB Jumat (3/3/2017).
Turut hadir dalam kegiatan bimtek ini, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Benny K Harman dan sejumlah pejabat lainnya.
Kemas juga mengaakan, bimtek LPDB digelar agar masyarakat NTT terutama pengelola koperasi dan UKM mendapat pemahaman yang baik bagaimana cara mendapatkan pinjaman dana bergulir tersebut dan bagaimana mengelolanya. Selama ini penyaluran dana LPDB tidak gencar disosialisasikan supaya tidak menggangu penyaluran dana KUR dari pemerintah.Kemas menambahkan, dana LPDB sudah digulirkan sebanyak Rp 8,1 triliun pada tahun 2016.
Sangat rugi jika masyarakat NTT tidak memanfaatkan dana bergulir yang disiapkan LPDB ini.”Kami datang membawa uang ke NTT. Ini bukan omong kosong belaka. Kami sudah bantu Koperasi Telenta Kupang Rp 7 miliar,” kata Kemas.Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Benny K Harman dalam sambutannya mengatakan, tahun 2008/2009 dana LPDB mulai dikembangkan dan dimanfaatkan. Tapi belum banyak dikenal masyarakat.
“Waktu pertama dikembangkan dana LPDB, saya masih Ketua Komisi VI DPR RI. Tapi meski saya sekarang di Komisi III DPR RI, tapi masih ada kaitannya terutama menyangkut masalah hukum,” kata Harman.Menurut Harmam, tahun sebelumnya ia membawa Dirut LPDB Kemenkop dan UKM ke Maumere-Flores.
Saat itu, Koperasi Obor Mas Maumere mendapat bantuan dana bergulir Rp 50 miliar dari LPDB.Kerena itu, kata Harman, penyaluran dana bergulir LPDB dilanjutkan ke daratan Timor dan Sumba. Kehadiran LPDB sangat penting bagi masyarakat NTT, karena ketika turun ke masyarakat sebagai anggota dewan, yang selalu ditemui adalah pengeluhan masyarakat soal dana.”Masyarakat punya keterampilan tapi tak punya modal.
Karena itu, atas nama masyarakat NTT saya mengucapkan terima.kasih kepada Dirut LPDB karena mau membawa uang ke provinsi ini. Dirut LPDB, pak Kemas datang ke NTT membawa terang, membawa cahaya. Jadi manfaatkan dana ini dan jangan main-main dengan dana ini,” kata Harman.Harman berharap, masyarakat NTT memanfaatkan dana LPDB yang disalurkan melalui koperasi. Manfaatkan dana tersebut sebaik-baiknya demi peningkatan taraf hidup keluarga.
Sementara Asisten II Sekda Kota Kupang, Djama Mila Meha ketika membuka kegiatan Bimtek LPDB ini mengatakan, di Kota Kupang saat ini terdapat 563 koperasi. Pemerintah Kota Kupang juga terus mendorong pertumbuhan koperasi demi kehidupan masyrakat yang lebih baik.”Kami mengucapkan terima kasih kepada Dirut LPDB Kemenkop dan UKM RI dan pak Beny K Harman sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI yang mau membantu warga Kota Kupang melalui penyaluran dana bergulir ini. Kami mendorong koperasi untuk memanfaatkan peluang yang ada,” kata Mila Meha.
STEVY WIDIA
Discussion about this post