youngster.id - Pada tahun lalu, ada lebih dari 5 juta aplikasi yang terdapat dalam kedua App Store global utama (Android dan iOS). Dengan semakin penuhnya pasar aplikasi dan meningkatnya kompetisi, menjadi lebih sulit dari sebelumnya untuk membuat suatu aplikasi menonjol. Untuk itu AppsFlyer merilis laporan tentang pasar aplikasi mobile dan strategi yang cocok untuk meningkatkan performa.
Laporan AppsFlyer / Facebook ini mengamati kematangan pasar dan aplikasi-aplikasi di dalamnya, memberikan wawasan tentang mengapa pemasar perlu memprioritaskan Lifetime Value (LTV), dan bagaimana mereka dapat dan harus melibatkan kembali pengguna mereka daripada melakukan apa yang biasanya dilakukan – berfokus pada jumlah unduhan aplikasi.
“Dalam ekosistem aplikasi yang didominasi oleh model freemium atau gratis, aplikasi harus sangat fokus pada pengoptimalan pendapatan pasca pengunduhan. Untuk memaksimalkan pendapatan di antara beberapa pengguna yang benar-benar menjadi pelanggan yang membayar, pendapatan harus diukur secara terperinci dan terhubung ke data atribusi. Ini membantu menentukan saluran, jaringan, kampanye,
grup iklan, dan bahkan materi iklan mana yang menghasilkan pengguna pemberi pendapatan dan mana yang tidak,” ungkap Ronen Mense President & Managing Director, Asia Pasifik, AppsFlyer dalam laporan Aplikasi Mobile pertama AppsFlyer.
Tapi semuanya dimulai dengan mengukur Lifetime Value (LTV), dasar pemasaran aplikasi. Dengan metrik ini, Anda dapat mengidentifikasi, melibatkan, dan melibatkan kembali pengguna yang memberi keuntungan bagi aplikasi Anda dan membantu Anda tumbuh secara konsisten dari waktu ke waktu.
Dalam laporan diperoleh data global untuk Aplikasi Belanja. Untuk 90-Day LTV ((Pendapatan Rata-rata per Pengguna)): $13,88. Dengan Persentase pengguna yang membayar: 9,7%. Sedang Pengguna aplikasi di iOS membayar 70% lebih banyak dari pengguna Android.
“Tidak terdapat perbedaan signifikan antara pembeli yang adalah pengguna iOS dibandingkan Android. Sedang Pengunduh aplikasi organik memberikan pendapatan hampir tiga kali lebih besar dibanding pengunduh non-organik,” jelas Ronen.
Sedang untuk aplikasi Travel, LTV Non-organik menunjukkan bahwa pendapatan di Amerika Serikat, Inggris, dan Indonesia terus meningkat dengan berjalannya waktu, dan di Rusia, Brazil, serta India, pendapatan jangka panjang sedikit.
Data grlobal menunukkan untuk 180-Day LTV (Pendapatan Rata-rata per Pengguna): $29,42. Sedang persentase pengguna yang membayar: 9,6%. Jumlah pengguna aplikasi travel di iOS lebih banyak 50% dibanding Android. Pengguna aplikasi travel di iOS juga membayar 60% lebih banyak dibanding pengguna Android. Jadi pengunduh aplikasi organik 2,5 kali lebih mungkin melakukan booking di aplikasi travel, dan memberikan pendapatan yang 60% lebih besar.
Sedang untuk aplikasi Gaming, data global menunjukkan 90-Day LTV (Pendapatan Rata-rata per Pengguna): $1,70. Untuk 90-Day (Pendapatan Rata-rata per Pengguna yang Membayar): $70,27. Sedang Persentase pengguna yang membayar: 3,8%. Didapatijuga pengguna aplikasi di iOS membayar lebih banyak 28% dari pengguna Android. Lebih banyak pengguna yang membayar yang menggunakan iOS (50%) dibandingkan Android. Meski perbedaan antara pengunduh organik dan non-organik kecil (6%), pengguna organik memberikan pendapatan lebih besar sebanyak 34%.
LTV Non-organik menunjukkan bahwa pengguna aplikasi gaming di pasar dewasa seperti Inggris dan Amerika Serikat memberikan pendapatan paling besar, dengan pertumbuhan yang terus meningkat. Sedangkan untuk pasar berkembang (seperti Indonesia, Brazil, dan India) memberikan pendapatan yang lebih rendah dengan pertumbuhan minim. China berada di antara pasar dewasa dan berkembang, ditunjukkan dari LTV pengguna aplikasi di Negara tersebut.
STEVY WIDIA
Discussion about this post