youngster.id - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) kembali mewisuda 150 mahasiswa pogram XL Future Leader (XLFL) yang berasal dari semua provinsi di Indonesia. Mereka mengikuti program pelatihan ini selama dua tahun. Bersamaan dengan acara XL Future Leaders National Conference 2019 digelar eksibisi beragam prototipe layanan Internet of Thing (IoT) inovatif yang dibuat oleh para mahasiswa XLFL.
Tri Wahyuningsih Group Head Corporate Communication XL Axiata mengatakan, untuk mahasiswa angkatan tahun 2017 / Batch 6 memang ditugaskan membuat proyek solusi digital berbasis IoT. Pertimbangannya tidak lain agar para mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan kondisi terkini di industri pada umumnya yang semakin beradaptasi dengan teknologi digital.
“Saat ini trend industri memang sedang menuju ke sana, teknologi IoT diprediksi akan menjadi penopang utama. Pengenalan teknologi IoT pada para mahasiswa setidaknya akan menjadi dasar bagi mereka beradaptasi dengan teknologi tersebut, sehingga mereka sudah siap dengan solusi serba IoT di saat nanti mulai terjun di dunia kerja,” ucap Ayu, dalam keterangan persnya Senin (18/11/2019).
Ada 25 prototipe IoT yang dibuat dan selanjutnya dinilai oleh tiga orang juri untuk memilih yang terbaik pada 15-17 Oktober 2019 ini, juga . Ketiga juri merupakan para ekspert di bidang IoT, yaitu Teguh Prasetya, Ketua Asosiasi IoT Indonesia, Soegijanto, Senior Manager Business Development Polytron, dan Feby Sallyanto, Chief Enterprise and SME Officer XL Axiata.
Beberapa prototipe layanan IoT yang dibuat para mahasiswa merupakan solusi untuk layanan publik, seperti antara lain untuk pengelolaan sampah, antisipasi bencana, pengelolaan sumber air, peningkatan layanan transportasi, hingga perlindungan satwa langka.
Selanjutnya juga ada propotipe yang ditujukan sebagai solusi IoT untuk perkebunan yang memiliki kemampuan memantau kondisi tanah, kebutuhan pupuk, hingga kesehatan tanaman. Ada pula solusi bagi para peternak, juga bagi kalangan pengusaha UKM agar mampu mengelola persediaan dan pasokan barang. Tidak ketinggalan, beberapa prototipe lebih ditujukan ke perorangan, mulai dari solusi untuk memantau anak berkebutuhan khusus, memastikan kesehatan tubuh, hingga menjaga kesehatan ibu hamil.
Program XLFL sudah meluluskan 6 angkatan dengan total 850 mahasiswa. “Mahasiswa yang terpilih pada program kami ini, juga para alumni, berasal dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Yang dari Aceh ada, Jawa, Bali, Lombok, Kalimantan, Sulawesi, NTT, hingga dari Sorong, Papua. Sebagian dari mereka yang telah lulus kini berkiprah di daerah asal melalui beragam aktivitas bisnis, pemerintahan, maupun proyek sosial,” kata Ayu lagi.
Untuk menjalakan project IoT ini, XLFL mendapat dukungan dari 9 kampus, yakni Institut Pertanian Bogor, Politeknik Negeri Jakarta, Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia, Politeknik Bandung, Universitas Gadjah Mada, Politeknik Negeri Semarang, Universitas Brawijaya, dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
FAHRUL ANWAR