youngster.id - Mengawali tahun 2017 mahasiswa Universitas Gadjah Mada kembali mengukir prestasi. Kali ini giliran Samuel Edwardo, Eringga Irfiana, Wikan Karis Basutama dan Karunia Damayanti yang tergabung dalam Tim Taxmanian Devil sukses meraih juara dua pada kompetisi Deloitte Tax Challenge (DTC) 2017.
Tak hanya itu, salah satu anggota tim yakni Wikan Karis Basutama bahkan terpilih sebagai the Best Individual Performance yang selanjutnya mewakili Indonesia di DTC ASEAN Round di Singapura pada akhir bulan Februari 2017.
“Dari babak tersebut terpilih enam peserta yang bertanding pada babak final. Para finalis tersebut berasal dari berbagai macam univeristas, seperti Universitas Indonesia, Trisakti School of Management, Universitas Airlangga, dan Universitas Gadjah Mada,”papar Wikan, Kamis (2/2/2017) dilansir laman UGM.
Pada kompetisi tersebut para finalis diberi dua kasus yang berhubungan dengan kasus pajak Indonesia dan kasus global. Kasus tersebut harus diselesaikan dalam waktu satu setengah jam dan hasil diskusi tersebut dipresentasikan di depan tiga panelis ahli. Panelis-panelis tersebut terdiri dari Managing Partner and Partners of Deloitte Indonesia, Melisa Himawan, Irene Atmawijaya, dan John Lauwrenz.
Setelah itu, pemenang DTC dipilih langsung setelah para finalis melakukan presentasi di depan para panelis. Dari hasil penilaian para panelis, terpilihlah Tim Taxmanian Devil dari UGM menjadi juara dua.
“Saya sangat senang dan bangga berhasil mendapatkan juara 2 bersama dengan tim yang super ini, bahkan meraih the Best Individual Performance pada DTC kali ini,” ujar Wikan.
DTC merupakan kompetisi pajak pertama yang diselenggarakan oleh kantor akuntan publik terbesar di Indonesia yakni Deloitte. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, DTC kali ini lebih menantang dan terbagi ke dalam tiga tahap. Tahap pertama kompetisi berupa seleksi video yang yang sebelumnya telah ditentukan oleh DTC. Selanjutnya, 14 peserta yang lolos seleksi video akan mengikuti tahap berikutnya yakni kompetisi langsung di Deloitte Indonesia.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post