Mahasiswi Indonesia juara Kompetisi MIT Covid-19 Challenge

Para Juara MIT Covid-19 Challenge: Latin America vs Covid-19. (Foto: istimewa)

youngster.id - Adriana Viola Miranda, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), menjadi pemenang kompetisi internasional yang diselenggarakan oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) Amerika Serikat.

Kompetisi itu bernama MIT Covid-19 Challenge: Latin America vs Covid-19 yang berlangsung pada 20-22 Juni 2020. MIT Covid-19 Challenge diselenggarakan dengan tujuan memfasilitasi masyarakat ikut andil dalam menangani pandemi Covid-19 dan konsekuensinya di bidang sosial ekonomi. Kegiatan ini didukung lebih dari 70 mitra, termasuk UNESCO dan European Institute of Innovation & Technology (EIT) Health, sebuah badan resmi Uni Eropa.

Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, mengaku bangga dan mengapresiasi prestasi yang diraih oleh mahasiswanya. “Kami merasa bangga atas kepedulian mahasiswa untuk mencari solusi mengatasi masalah Covid-19. Peran serta Adriana pada kompetisi internasional lintas bangsa ini menunjukkan bahwa anak muda Indonesia yang diwakili oleh Adriana bisa berkolaborasi dengan rekan-rekannya dari negara lain untuk menghasilkan sesuatu. Apalagi yang melaksanakan kompetisi ini adalah Massachussetts Institute of Technology (MIT), suatu lembaga pendidikan ternama di USA yang peduli dalam mengatasi Covid-19, bukan saja di USA tapi seluruh dunia,” ujar Ari, dalam keterangannya di laman UI baru-baru ini.

Adriana dan timnya menawarkan solusi berupa pelayanan kesehatan dengan sistem telemedicine berbasis WhatsApp atau SMS bagi yang tidak memiliki akses ke internet. Tujuannya, memberikan pelayanan kesehatan yang memadai bagi populasi rentan dengan kondisi kronis.

“Dengan menggunakan machine learning, AMIGO berharap sistem ini mampu menjadi teman bagi para pasien dengan mengirimkan pesan-pesan untuk memantau gejala, konsumsi obat, serta membantu penjadwalan konsultasi ke rumah sakit. Ke depannya, AMIGO akan dikembangkan untuk dapat mentriase kebutuhan pasien berdasarkan gejalanya. Saat ini, tim AMIGO sedang dalam proses bekerja sama untuk pilot study dengan sebuah rumah sakit di Chili. Harapan saya solusi yang dibawakan AMIGO ke depannya dapat diimplementasikan juga di Indonesia,” kata Adriana.

Adriana mengungkapkan, dalam kompetisi ini, ia menjadi juara kategori “Track B. New Ways to Deliver Care in a COVID-19 World” .

Dalam kompetisi ini, Adriana bergabung bersama tim yang terdiri dari 7 orang yang berasal dari berbagai negara dan profesi. Ia menjadi satu-satunya orang yang berstatus sebagai mahasiswa dalam tim tersebut. Anggota tim lainnya berasal dari Chili, Brasil, Argentina, Sri Lanka, dan Amerika Serikat. Anggota tim ini pun memiliki latar belakang profesi yang beragam mulai dari dokter, pakar kesehatan masyarakat, hingga ahli bioteknologi.

Sebagai juara, hadiah yang didapat berupa uang tunai serta kredit Amazon Web Services (AWS) Cloud. Andriana dan tim selanjutnya akan mengembangkan proyek mereka menjadi startup.

“Untuk saat ini kami sedang dalam proses untuk pilot project dengan sebuah rumah sakit di Chile. Kami akan terus mengembangkan juga prototipenya dengan menyesuaikan dengan kebutuhan pasien dengan penyakit kronis (berdasarkan hasil studi pilotnya), sebelum full scale launch,” kata Adriana.

Kompetisi yang dilakukan secara online ini sistemnya berupa hackathon, yaitu kompetisi brainstorming dan pengembangan solusi untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan waktu yang terbatas. Pelaksanaan hackathon di kompetisi MIT ini dilakukan selama 48 jam. Adapun penilaian didasarkan pada pengaruh project untuk masyarakat, sejauh mana proyek itu memberikan solusi, kejelasan rencana dan potensi implementasi, serta efektivitas presentasi saat pitching.

STEVY WIDIA

Exit mobile version