youngster.id - Startup kuliner Mangkokku meraih pendanaan tahap awal (seed funding) US$ 2 juta atau sekitar Rp 28,3 miliar dari Alpha JWC Ventures. Dana segar tersebut akan digunakan untuk ekspansi gerai hingga tahun depan.
Saat ini, Mangkokku memiliki 22 cabang di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Perusahaan juga berencana ekspansi ke Surabaya. Perusahaan rintisan itu menargetkan 30 gerai pada akhir tahun dan 75 cabang pada 2021.
“Mimpi besar kami yakni menjadi grup kuliner mass-market terbesar di Indonesia dan membangun ekosistem sendiri yang terdiri dari berbagai merek dan institusi,” kata Randy Kartadinata CEO Mangkokku dalam siaran pers, Senin (23/11/2020).
Perusahaan rintisan ini didirikan oleh Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep, bersama Chef Arnold Poernomo dan pengusaha Randy Kartadinata. Kedua putra Presiden Joko Widodo itu menduduki posisi sebagai penasihat untuk operasional perusahaan. Sedangkan Arnold berfokus pada produksi dan inovasi kuliner dan Randy sebagai CEO.
Selain itu, Mangkokku ingin menjadi perusahaan kuliner terbaik dalam hal ekspansi lokal dan regional, serta operasional teknis. “Oleh karena itu, kami mengambil rute startup ini dan bekerja sama dengan Alpha JWC Ventures,” kata Randy.
Selama pandemi corona pun perusahaan beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan permintaan konsumen yang berubah. Randy mengklaim, setiap cabang Mangkokku mampu menjual 400 hingga 600 mangkuk per hari.
Arnold menambahkan, perusahaan mengadopsi cara pandang bisnis global. “Kami rasa perlu menyediakan produk superior dengan harga terjangkau dan menjaga standar untuk berkembang pesat dan berkelanjutan. Oleh karena itu, kami mengoperasikan sendiri semua cabang. Semangat kami pada makanan lokal. Kami percaya, inti dari Mangkokku terletak pada keunggulan hidangan dan inovasi berkelanjutan,” kata Arnold.
Sebelumnya, Alpha JWC berinvestasi ke beberapa startup kuliner, termasuk Goola, Kopi Kenangan dan Lemonilo. “Kami melihat bisnis kuliner menjadi sektor menarik yang dapat memperoleh manfaat dari pemberdayaan teknologi dan investasi. Kami tidak hanya tertarik pada cara para pendiri membangun merek yang kuat, tetapi juga rencana mereka yang lebih besar untuk perusahaan,” kata Eko Juniardi mitra Alpha JWC.
STEVY WIDIA
Discussion about this post