youngster.id - Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang umum diderita di Indonesia. Indonesia menduduki peringkat ke-7 penyandang diabetes terbanyak di dunia dengan jumlah 10,7 juta. Angka ini diperkirakan akan meningkat pada tahun 2045 menjadi 16,6 juta orang.
Dalam rangka memperingati Hari Diabetes Dunia dan Bulan Kesadaran Diabetes Dunia, Merck Sharp Dohme (MSD) Indonesia bersama dengan Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok, komunitas masyarakat dan MRT Jakarta; bersama-sama melaksanakan kampanye #LindungiKeluargadariDiabetes.
Medical Affairs Director MSD Indonesia, dr Suria Nataatmadja, mengatakan sebagai mitra global dari International Diabetes Federation (IDF), MSD berkomitmen untuk terus mendukung upaya peningkatan kesadaran terhadap diabetes.
“Oleh sebab itu, dengan kampanye #LindungiKeluargadariDiabetes, kami berharap masyarakat semakin menyadari pentingnya peran keluarga dalam hal deteksi, pencegahan, dan penanganan diabetes,” ucap dr. Suria pada kampanye #LindungiKeluargadariDiabetes Sabtu (30/11/2019) di area stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta.
Data terbaru mengungkapkan bahwa sekitar 463 juta orang merupakan penyandang diabetes, namun 1 dari 2 penyandang diabetes tidak menyadari kondisinya , dan hampir 67% penyandang diabetes tersebut berada di usia produktif di bawah 60 tahun .
Selain itu, Indonesia juga menduduki peringkat ke-3 penyandang Toleransi Glukosa Terganggu atau Prediabetes terbanyak dengan jumlah 29,1 juta pada tahun 2019, diperkirakan akan meningkat menjadi 35,7 juta pada tahun 2045, yang mengindikasikan semakin tingginya paparan risiko diabetes di Indonesia, khususnya Diabetes Tipe 2 .
Menurut Suria, kampanye ini sejalan dengan tema besar kampanye Hari Diabetes Dunia 2019 yang diusung oleh International Diabetes Federation (IDF), Protect Your Family, dengan fokus utama deteksi diabetes, cegah diabetes tipe 2, dan penanganan diabetes anggota keluarga dengan diabetes.
Prof Mardi Santoso Ketua Pesatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) Wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi dan Depok mengatakan, dalam hal pengobatan pada pasien diabetes tipe 1 maupun tipe 2, penderita diabetes dan anggota keluarga, perlu menyadari betapa pentingnya kepatuhan dalam pengobatan diabetes yang harus dilakukan seumur hidup, terutama untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
“Aktivitas fisik, konsumsi makanan sesuai kebutuhan, berat badan ideal adalah hal yang direkomendasikan untuk pencegahan timbulnya diabetes tipe 2 dan untuk orang diabetes hal tersebut merupakan usaha baik disamping pengobatan untuk menjaga agar kadar gula darah tetap terkendali normal. Salah satu aktivitas fisik adalah olahraga jalan, naik tangga, senam dan lainnya,” ungkapnya.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post